Dirjen Kemendag Tinjau Baltos, Pedagang 95 Persen Sudah Divaksin COVID
Pembeli dan pedagang di pasar tradisional harus sehat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagagan, Oke Nurwan meninjau penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional Balubur Town Square (Baltos). Pasar ini menjadi satu dari lima pasar yang diuji coba dalam penerapan aplikasi tersebut.
Ditemani Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Arifin, Oke sebelumnya meninjau harga sejumlah kebutuhan pokok. Dia menanyakan harga beras, gula, hingga telur ke sejumlah pedagangan.
Menurutnya, penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional sudah mulai diterapkan di beberapa daerah percontohan salah satunya Kota Bandung, Pemiihan di Bandung karena jumlah pedagang di Baltos yang sudah divaksin mencapai 95 persen.
"Kita harapkan pedagang sehat, dan pembeli pun yang datang sehat. Makanya kita terapkan aplikasi PeduliLindungi," ujar Oke, Rabu (6/10/2021).
1. Aktivitas di pasar tradisional harus terlindungi
Selama adanya pandemik COVID-19 di Indonesia, pasar tradisional sangat minim pengawasan penyebaran virus corona. Bahkan di saat pemerintah menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, aktivitas di pasar masih bisa berlaku dengan syarat tertentu.
Untuk itu, Kemendag saat ini coba merangkul manajemen pasar tradisional pada pedagang di sana, bersama-sama meminimalisir penyebaran virus corona. Salah satunya dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi.
"Jadi hanya mereka yang sudah divaksin yang bisa masuk ke dalam pasar,. Yang belum divaksin tidak boleh masuk," papar Oke.