Di Tengah Pandemik, Pendapatan Pajak Kendaraan Pemprov Jabar Naik
Pendapatan sempat anjlok saat diberlakukan PSBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim di tengah pandemik COVID-19, pendapatan daerah mengalami kenaikan cukup signifikan. Pendapatan kas daerah itu terbantu dari sektor pajak kendaraan bermotor.
Padahal, pada dua bulan awal saat pandemik COVID-19, pendapatan daerah Jabar sempat mengalami penurunan. Namun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan dihadapan Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat melakukan kunjungan kerja pada Selasa, 11 Agustus 2020, lalu jika pendapatan terutama di sektor pajak kendaraan mengalami tren positif.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat Hening Widiatmoko menuturkan, laporan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada Presiden Joko Widodo dua hari kemarin memang benar.
"Laporan soal animo kenaikan pendapatan sektor pajak di masa pandemik ke Pak Presiden betul, ada tren positif. Ada lonjakan ini jadi berkah buat kita,” kata Hening, Kamis (13/8/2020).
1. Anjloknya pendapatan berkaitan dengan PSBB
Menurut Hening, anomali bisa dilihat dari turun naiknya angka realisasi pendapatan di mana pada Januari hingga Maret sebelum wabah ini masih normal di angka Rp707 miliar, yang kemudian turun menjadi Rp631 miliar. Sedangkan pada April dan Mei angkanya hanya tembus Rp470 miliar.
“Sekarang (pendapatan) naik lagi di bulan Juni Rp643 miliar, kemudian di Juli sudah Rp738 miliar,” paparnya.
Hening pun tak menampik pada saat pandemik COVID-19 khususnya dua bulan awal wabah ini menyerang pendapatan dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) I dan II terperosok tajam.
Pihaknya mencatat biasanya per hari pendapatan di kawasan itu bisa mencapai 0,25 persen sampai 0,30 persen dari target limbung menjadi hanya tinggal 0,16 persen. Ditambah PSBB Bandung Raya, maka pendapatan April-Mei tambah anjlok.