TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Damri Sekarat, Kolaborasi TMB Bandung Tak Membantu

Dana untuk menutupi operasional bus tidak ada

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Persoalan keuangan membuat operasional Bus Damri di Kota Bandung terhenti sejak sepekan terakhir. Dari delapan rute yang ada, baru satu yang dioperasionalkan kembali.

Kondisi ini coba ditutupi dengan kehadiran trans metro bandung (TMB). Sayangnya tidak semua rute bus Damri bisa diganti oleh TMB. Persoalannya, anggaran untuk mengoperasikan bus TMB tidak sedikit. Sementara dana Dishub Bandung untuk mensubisidi belum memungkinkan.

Kepala BLUD Angkutan Dishub Kota Bandung Yudhiana menuturkan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Damri dan Dishub Jabar. Saat ini hanya ada tiga rute Damri yang kemudian dialihkan hanya memakai bus TMB.

"Untuk sementara kita bantu dengan 6 bus dulu. Satu rute pakai dua bus. Jadi memang ada beberapa rute Damri yang tidak bisa kita tutupi," ujar Yudhiana ditemui di Balaikota, Selasa (2/11/2021).

Dengan kondisi ini, maka ada penumpang yang tidak terkomodir ketika ingin bepergian, di mana sebelumnya kerap menggunakan bus Damri. Mereka kemudian beralih memakai ojek online, angkutan kota (angkot), atau menggunaka kendaraan pribadi.

1. Jumlah pengguna bus mulai meningkat

Dok.IDN Times/Istimewa

Yudhiana menuturkan, setelah ada relaksasi di sejumlah sektor termasuk sektor usaha, pengguna kendaraan umum seperti bus alami peningkatan. Meski jumlhanya tidak membludak, tapi kenaikan tersebut terasa ketika TMB beroperasi.

Dengan tidak adanya operasional Damri, pengguna bus TMB meningkat. Namun, persoalannya adalah jam keberangkatan bus yang lebih lambat. Karena armada yang jalan tidak banyak, maka bus harus menunggu lebih lama agar calon penumpang bisa terakomodasi.

"Tapi kita pastikan ini tidak over load (berlebihan). Masih ada ruang di dalam bus," kata dia.

2. Anggaran Dishub terbatas untuk operasikan seluruh rute Damri

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Keinginan masyarakat agar seluruh rute bus damri dioperasikan untuk memudahkan akses transportasi, tidak bisa diaminkan oleh Dishub Bandung. Musababnya, untuk mengoperasiokan TMN butuh dana lebih.

Subsidi silang selama ini dilakukan oleh Dishub Bandung pada penumpang. Maka, ketika ada jalur baru yang harus dijalankan harus ada tambahan anggaran.

"Idealnya tarif TMB Rp8.000, tapi kamu subsidi tafrifnya. Umum jadi Rp4.000, nontunai Rp3.000, siiswa Rp2.000 dan buruh atau guru honore bayar Rp1.000," ujar Yudhiana.

Baca Juga: Damri Bandung Upayakan Seluruh Rute Kembali Beroperasi 

Baca Juga: Masalah Keuangan, Damri Bandung Berhenti Beroperasi

Berita Terkini Lainnya