Cerita Ibu-Anak di Cianjur Jadi Korban TPPO: Disiksa dan Tak Digaji
Polisi gencar tangkap pelaku TPPO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Rasa haru menyelimuti Niswa Niphasari dan ibunya Wiwin Komalasari saat memberikan keterangan sebagai korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Mereka merupakan warga Cianjur yang sempat diperdagangkan hingga ke Suriah.
Niswa pun bercerita awal mula dia dan ibunya menjadi korban TPPO. Sekitar lima bulan lalu mereka berangkat menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) setelah diajak seseorang bernama Susi, yang dikenal dari temannya. Saat itu pelaku menawarkan pekerjaan dengan menempatkan keduanya sebagai asisten rumah tangga (ART) di satu rumah. Keduanya lantas mengiyakan dan mempersiapkan diri.
Tiba ketika keberangkatan mereka, Niswa dan ibunya kemudian diterbangkan dari Bandara Halim menuju Bali. Setelahnya penerbangan ini transit di Singapura, Dubai, dan berakhir di Suriah,
"Jadi tidak sesuai awalnya karena kami dijanjikan di Dubai, tapi justru sampainya malah ke Suriah, yang negara konflik perang," kata Niswa dalam konferensi pers, Jumat (9/6/2023).
1. Sering melihat penyiksaan yang dilakukan agen
Tiba di Suriah, menjadi awal cerita buruk Niswa dan ibunya. Selama di negara tersebut keduanya harus menunggu lima bulan sebelum ditempatkan di majikannya bekerja.
Di sana Niswa bercerita mendapat berbagai tekanan. Ia melihat secara langsung agensi mereka melakukan penyiksaan terhadap pekerja lainnya.
"Kami menunggu lima bulan di agen dan kami mengalami trauma yang sangat berat karena di agen selalu melihat orang yang dari penyiksaan dari agensi tersebut," terangnya.
Niswa pun akhirnya harus terpisah dengan ibunya. Niswa dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Selama bekerja di majikannya, dia mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
Baca Juga: PPATK Temukan Transaksi Rp442 Miliar Terkait TPPO Selama 2023
Baca Juga: Polisi Ringkus Suami-Istri di Sumedang Pelaku Perdagangan Orang