TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BI: Lebih Aman Tukar Uang Baru ke Bank Ketimbang ke 'Inang-inang' 

Awas nanti yang didapat justru uang palsu

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Selama bulan Ramadan para penjual uang baru di pinggir jalan kerap bermunculan. Mereka yang sering kali disebut 'Inang-inang' menjadi fenomena yang tidak terlepas jelang perayaan Idul Fitri.

Namun, Bank Indonesia mengimbau masyarakat yang membutuhkan uang baru bisa melakukan penukaran di outlet resmi termasuk perbankan. Hal itu demi menghindari peredaran uang palsu yang dilakukan oknum tak bertanggung jawa.

“Sejak lama di seluruh Indonesia terutama momen ramadan menjamur jasa tukar uang secara swasta. Mereka mengambil fee dari penjualan ini,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Jabar Jeffri D Putra di Kantor BI Jabar, Jalan Braga, Senin (11/4/2022).

1. Penukaran di oultet resmi tidak ada tambahan

Ilustrasi uang tunai baru (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Menurut Jeffri, sejumlah keuntungan apabila masyarakat menukarkan uangnya di outlet resmi seperti layanan Bank Indonesia, Bank Umum, dan BPR.

“Masyarakat yang menukarkan uang di layanan resmi itu tidak ada biaya tambahan alias gratis, bisa terhindar dari uang palsu, dan lebih efisien,” terangnya.

Selain itu, uang yang didapat pun higienis karena baru dikeluarkan pihak Bank Indonesia.

2. Peredaran uang palsu di Jabar sudah mampu ditekan

Ilustrasi uang (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Di sisi lain, Jeffri menjelaskan bahwa di wilayah Jabar insiden penyebaran uang palsu jumlahnya tidak signifikan. Pernah ditemukan uang palsu di Kota Cirebon sebesar 93 bilyet dan itu merupakan hasil kemampuan petugas untuk bisa mengenali uang asli dan palsu, sehingga bisa diantisipasi.

Sementara data nasional, jumlahnya hanya 7 lembar dan 1 juta bilyet. “Maka dari itu kami mengimbau masyarakat agar menukarkan uangnya di outlet resmi yang sudah bekerja sama dengan Bank Indonesia,” kata dia.

Berita Terkini Lainnya