TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BI Jabar Targetkan Investasi Rp59 Triliun di Sektor Pangan dan Energi

Investasi harus menunjang ekonomi berkelanjutan

ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandung, IDN Times - Bank Indonesia Jawa Barat bekerja sama dengan pemerintah provinsi kembali mengadakan West Java Invesment Summit (WJIS) 2022. Dalam kegiatan ini ditargetkan ada investasi yang masuk ke Jawa Barat di sektor energi terbarukan dan ketahanan pangan mencapai Rp59 trliun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, WJIS sudah digelar selama empat kali dan memberi dampak baik pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Dengan banyaknya sektor investasi yang ditawarkan kepada investor, jumlah penanaman modal di Jawa Barat terus meningkat setiap tahunnya.

Untuk tahun ini, BI dan Pemprov Jabar fokus pada dua sektor tersebut karena sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jawa Barat diminta mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi.

"Ini yang coba kita tawarkan dengan kedatangan teknologi, kedatangan investasi kapital untuk membangun Jawa Barat di dua sektor tadi," kata Ridwan Kamil dalam pembukaan WJIS 2022, Rabu (5/10/2022).

1. Target investasi di Jabar sudah melebihi target pada semester 1 2022

Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Emil menyebutkan, iklim investasi di Jabar sudah baik sehingga bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya. Dari sektor industri, Pemprov Jabar coba menarik investasi baru ke sektor pangan dan energi terbarukan.

Dengan WJIS 2022, Pemprov Jabar berharap target penanaman modal bisa melebihi capaian tahun lalu. Hingga September 2022 nilai investasi di Jabar telah mencapai Rp83 triliun, di mana tahun lalu jumlah dalam setahun adalah Rp136 triliun.

"Diharapkan dengan COVID-19 yang dideklarasikan sudah selesai maka fokus ke depan adalah bagaimana ekonomi bisa membawa lapangan kerja yang meningkatkan daya beli dan menguatkan apa yang ada di Jawa Barat yaitu tanah yang subur dan kekuatan energi terbarukan," papar Emil.

2. Investasi di Jabar harus mengacu pada ekonomi berkelanjutan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Pada hari pertama WJIS 2022 sejumlah perwakilan investor dari berbagai negara telah hadir. Mulai dari Cina, Taiwan, Australia, Abu Dhabi, hingga beberapa negara di Benua Eropa dan sejumlah duta besar terlihat antusias menghadiri acara ini.

Kepala BI Jabar Herawanto mengatakan, meski kondisi global sekarang sedang tidak baik-baik saja, jumlah investor yang ingin menanamkan modalnya di dalam negeri khususnya Jawa Barat masih tinggi. Itu menandakan bahwa ada sesuatu yang lebih dan dibutuhkan investor sehingga mau berinvestasi di Jabar.

"Ini menjadi tantangan kita untuk memperkuat iklim investasi di Jabar melalui melalui integrasi infrastruktur logistik yang semakin efektif dan efisien guna meningkatkan daya saing," ujarnya.

Mengenai investasi pada food security, merupakan langkah BI Jabar guna semakin memperluas implementasi Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi). Berbagai kelompok masyarakat inklusif yang telah tergabung dalam ekosistem pangsi, akan semakin diperkuat melalui berbagai investasi pada sektor ketahanan pangan, sehingga akan semakin mendorong efektifitas dan efisiensi proses bisnis komoditas pangan dan produk olahan yang berdaya saing.

Pada akhirnya, langkah tersebut akan turut menjaga keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi, baik dalam jangka pendek maupun secara struktural.

Berita Terkini Lainnya