TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bau Belerang Tangkuban Parahu Tercium dari Jarak 5 Km

Masyarakat diimbau mengikuti seluruh saran PVMBG

ANTARA FOTO/Dok PVMBG

Bandung, IDN Times - Bau belerang dikabarkan telah mulai tercium warga yang berada di bawah kaki Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat. Yang mengherankan, bau belerang ini bahkan telah tercium warga yang berada dari radius lima kilometer (5 km).

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim Jabar Quick Response, yang diunggah melalui akun Instagram, mereka mendapat informasi tersebut dari warga setempat yang memang rumahnya cukup jauh dari sekitar kawah Tangkuban Parahu.

Menurut warga sekitar, biasanya bau belerang baru tercium pada radius 2 km. Namun, sekarang baunya telah semakin menjauh bahkan hingga radius 5 km.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, tim dari Jabar Quick Response pun kemudian berkeliling ke beberapa desa yang berada di bawah Tangkuban Parahu untuk membagikan masker dan melakukan sosialisasi terkait dengan kondisi kawah di Tangkuban Parahu saat ini.

Salah satu warganet Instagram dengan akun @hend_j_rahmat menyebut mencium bau belarang meski daerah rumahnya cukup jauh. "Sama min di komplek Pemancar, Gandrung, Desa Jambudipa juga tercium baru belerang...hihiliwiran...," tulisnya dalam kolom komen akun Jabar Quick Response.

Hal senada disampaikan akun @nengyulianti88799 yang mengatakan bahwa dia mencium baru belerang di daerah Cisarua. Atas kejadian ini dia berharap tidak terjadi hal-hal negatif, seraya berharap masyarakat dilindungi Tuhan.

1. Masyarakat diimbau ikuti saran PVMBG

IDN Times/Galih Persiana

Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat mengikuti arahan yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait radius aman Gunung Tangkuban Parahu yang kembali erupsi pada Kamis (1/8) malam.

"Pokoknya semua prosedur harus ditaati sumber informasi datang dari lembaga vulkanologi, jika statusnya sudah clear (normal) dari mereka maka prosedur yang kemarin dirapatkan (dibuka untuk wisata) silakan dipergunakan," kata Ridwan di Bandung dilansir Antara.

PVMBG sebelumnya telah menyatakan Gunung Tangkuban Parahu berada dalam status level dua (waspada). Dengan status tersebut masyarakat disarankan tidak mendekati kawah dengan radius ancaman 1,5 kilometer.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, tempat wisata yang memiliki aktivitas vulkanik memang bukan hal yang sederhana. Jika dalam status yang berpotensi menimbulkan bahaya, maka masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan berdasarkan kajian ilmiah.

"Fenomena alam kalau berbahaya bisa mengancam keselamatan jiwa, jadi saya imbau pengelola mengikuti arahan ilmiah," kata Emil.

Menurut dia, seluruh pihak terkait perlu menyesuaikan kembali arahan yang dikeluarga oleh Badan Geologi, guna memutuskan pembukaan kembali kawasan destinasi wisata favorit di Jawa Barat itu.

"Kalau sekarang ada dinamika lagi ya menyesuaikan, kan enggak bisa juga ditutup selamanya, semuanya menyesuaikan dengan situasi," katanya.

2. Aktivasi vulkanik Gunung Tangkuban Parahu masih tinggi

IDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan berdasarkan data yang ia himpun, hingga Jumat (1/8) sore aktivasi vulkanik Gunung Tangkuban Parahu masih cenderung tinggi.

Menurutnya sejak pagi, erupsi masih terjadi secara menerus. "Sampai sekarang sekitar 8 (erupsi) kali tapi yang terakhir itu erupsi menerus," kata dia.

Seismograf di Pos Pengamatan Tangkuban Parahu pun menunjukkan tremor yang fluktuatif dari 30 milimeter hingga 50 milimeter. Bahkan saat pagi hari, kata Kasbani, seismograf menunjukkan tremor yang melebihi skala.

Walaupun demikian, dengan adanya peningkatan tersebut dia mengatakan potensi bahaya masih belum berlebihan. Pihaknya, kata dia, akan sesegera mungkin menginformasikan jika ada peningkatan kembali.

"Di pemukiman masih aman, jadi masyarakat harus tetap beraktivitas seperti biasa," kata dia.

Berita Terkini Lainnya