TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baru 5.474 Warga Bandung Ikut Vaksinasi Booster COVID-19 Tahap II

Yuk ikut vaksin biar lebih sehat

Vaksinasi booster kedua COVID-19 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Senin (30/1/2022). (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut bahwa minat masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster COVID-19 yang kedua masih minim. Dari total warga yang berhak mendapatkan vaksin baru 0,53 persen ikut serta atau sekitar 5.474 orang.

"Paling banyak nakes (tenaga kesehatan) sudah 77 persen dan lansia (lanjut usia) 10 persen. Cuman secara keseluruhan angkanya masih kecil lah," kata Yana saat meninjau vaksinasi massal di Gedung Yayasan Dana Sosial Priangan, Senin (13/2/2023)

Dia berharap dengan adanya vaksinasi massal di berbagai tempat bisa menambah jumlah warga yang sudah mendapatkan booster baik yang pertama maupun kedua.

1. Tidak kekurangan vaksin

Tenaga kesehatan Puskesmas Manyaran menyiapkan vaksin TD yang akan diberikan kepada siswa SD Darussalam saat program BIAS di Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Meski jumlah penerima vaksin belum banyak, Yana memastikan suplai vaksin dari Kementerian Kesehatan terus datang sehingga jumlahnya tidak kekurangan ketika ada penambahan warga yang ingin mendapatkan booster.

Saat ini tempat yang paling banyak menyelenggarakan vaksinasi masih di Puskesmas dan rumah sakit. Masyasrakat pun bisa mendapatkan vaksin ini secara gratis. Belum ada kepastian dari pemerintah pusat untuk menjadikan vaksin COVID-19 berbayar.

2. Penyebaran melandai, tapi warga sebaiknya ikut vaksinasi

IDN Times/Debbie Sutrisno

Saat ini penyebaran virus corona di Bandung terkendali. Penambahan kasus hanya 9 hingga 10 orang saja. Itu pun tidak dalam kondisi kritis. Kemudian positivy rate berada di angka 1,52. Untuk penggunaan kamar khusus pasien COVID-19 pun perlahan menurun.

Yana berkeyakinan bahwa vaksinasi yang dilakukan memberikan dampak baik pada penurunan kasus. Untuk itu dia tetap berharap masyarakat bisa mengikuti vaksinasi booster tahap kedua.

"Karena vaksin ini bukan hanya untuk kepentingan sendiri, tapi banyak orang," kata dia.

Topik:
Berita Terkini Lainnya