TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ASITA: Pariwisata di Bandung Hanya Terdampak Sementara 

Efek dari pemindahan rute penerbangan ke BIJB

Sumber Gambar: instagram.com/ahmadsahara

Bandung, IDN Times - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata (Asita) Jawa Barat, Budijanto Ardiansjah mengatakan, pemindahan sejumlah rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB/Kertajati) di Majalengka, akan berdampak sementara pada iklim pariwisata di Kota Kembang.

Musababnya, selama ini wisatawan dalam negeri yang datang melalui Bandara Husein sudah pasti ingin menikmati pariwisata di Bandung dan sekitarnya. Sedangkan ketika mereka harus menggunakan BIJB maka keinginan tersebut bisa jadi tertunda, karena akses dari Majalengka ke Bandung cukup jauh.

"Bandara (Husein Sastranegara) kalau dikecilkan perannya, maka Bandung akan terisolir," ujar Budijanto ketika dihubungi, Selasa (25/6).

1. Perbaiki akses tranportasi Bandung-Kertajati

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Budijanto, salah satu cara untuk menjadikan Bandung tetap prestisius sebagai tempat wisata bagi mereka yang jalan-jalan menggunakan pesawat yakni dengan mempermudah akses transportasi darat. Dengan jarak yang cukup jauh saat ditempuh melalui jalur darat maka transportasi menjadi kunci.

Saat ini untuk menempuh Bandung dari Kertajati membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam melalui jalan Tol Cipali. Waktu tersebut jelas terbilang lama dan bisa menjadi pertimbangan para wisatawan. Terlebih untuk para traveler waktu menjadi hal yang sangat penting.

"Maka kami harap pemerintah Jabar maupun pemerintah pusat bisa segera menyelesaikan akses Tol Cisumdawu," ujarnya.

Jika persoalan ini tidak diselesaikan, maka Bandung akan ditinggalkan sebagai salah satu destinasi untuk wisatawan lokal.

2. Keberadaan bus Damri belum membantu

IDN Times/Holy Kartika

Dinas Perhubungan sebenarnya sudah menyediakan berbagai transportasi dari Kertajati menuju Bandung salah satunya menggunakan bus Damri. Meski demikian, keberadaan transportas ini belum bisa maksimal saat waktu tempuh tetap lama.

Pun dengan keberadaan travel yang disebut bisa mengantar wisatawan ke berbagai daerah di Jawa Barat, diprediksi tetap tidak berdampak pada keinginan wisatawan datang ke Bandung.

Untuk mengantisipasi persoalan penurunan jumlah wisatawan, Pemkot Bandung harus berkoordinasi dengan pemilik hotel maupun tempat pariwisata di sekitar Bandung dengan memberikan berbagai promo untuk wisatawan. Dengan cara ini diharap mereka masih mau berkunjung ke Bandung meski waktu tempuh jelas semakin lama.

"Tapi saya lihat sikap seperti ini belum dilakukan," ujarnya.

3. Wisata di sekitar Majalengka bisa dimanjakan

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Meski demikian, dibalik menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Bandung, Pemerintah Majalengka dan sekitarnya harus berterima kasih dengan keberadaan BIJB. Sebab pariwisata di daerah ini diperkirakan semakin mumpuni.

Hal yang harus dilakukan sekarang yakni memperluas promosi di berbagai media sehingga wisatawan tahu apa saja tempat rekreasi di daerah ini. Selain itu, fasilitas penunjang pariwisata pun wajib diperbaiki sehingga ketika wisatawan datang mereka akan senang dan mau bermain kembali ke Majalengka dan daerah lainnya.

"Seperti Cirebon ini kan ada kesultanan satu-satunya di Jabar. Ini juga jadi potensi wisata budaya," kata dia.

Baca Juga: Lion Air Pindahkan 10 Rute Penerbangan dari Bandara Husein ke BIJB

Baca Juga: Damri Siapkan Layanan Angkutan dari 4 Kota Menuju BIJB Kertajati

Berita Terkini Lainnya