ASITA: Pariwisata di Bandung Hanya Terdampak Sementara
Efek dari pemindahan rute penerbangan ke BIJB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata (Asita) Jawa Barat, Budijanto Ardiansjah mengatakan, pemindahan sejumlah rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB/Kertajati) di Majalengka, akan berdampak sementara pada iklim pariwisata di Kota Kembang.
Musababnya, selama ini wisatawan dalam negeri yang datang melalui Bandara Husein sudah pasti ingin menikmati pariwisata di Bandung dan sekitarnya. Sedangkan ketika mereka harus menggunakan BIJB maka keinginan tersebut bisa jadi tertunda, karena akses dari Majalengka ke Bandung cukup jauh.
"Bandara (Husein Sastranegara) kalau dikecilkan perannya, maka Bandung akan terisolir," ujar Budijanto ketika dihubungi, Selasa (25/6).
1. Perbaiki akses tranportasi Bandung-Kertajati
Menurut Budijanto, salah satu cara untuk menjadikan Bandung tetap prestisius sebagai tempat wisata bagi mereka yang jalan-jalan menggunakan pesawat yakni dengan mempermudah akses transportasi darat. Dengan jarak yang cukup jauh saat ditempuh melalui jalur darat maka transportasi menjadi kunci.
Saat ini untuk menempuh Bandung dari Kertajati membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam melalui jalan Tol Cipali. Waktu tersebut jelas terbilang lama dan bisa menjadi pertimbangan para wisatawan. Terlebih untuk para traveler waktu menjadi hal yang sangat penting.
"Maka kami harap pemerintah Jabar maupun pemerintah pusat bisa segera menyelesaikan akses Tol Cisumdawu," ujarnya.
Jika persoalan ini tidak diselesaikan, maka Bandung akan ditinggalkan sebagai salah satu destinasi untuk wisatawan lokal.
Baca Juga: Lion Air Pindahkan 10 Rute Penerbangan dari Bandara Husein ke BIJB
Baca Juga: Damri Siapkan Layanan Angkutan dari 4 Kota Menuju BIJB Kertajati