Apindo: Produk Ramah Lingkungan Banyak Dipilih Konsumen
Investasi EBT harus ditingkatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Penggunaan produk yang ramah lingkungan sekarang tengah menjadi tren di kalangan konsumen. Bukan hanya produknya, tapi juga bahan pembuat barang tersebut apakah merusak alam atau tidak.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Ning Wahyu Astutik mengatakan, tren ini kemudian berdampak pada peralihan investasi yang dilakukan para investor. Mereka semakin melirik industri yang erat dengan barang yang ramah akan lingkungan.
"Sekarang sudah mulai di luar negeri itu juga meminta industri yang ada di Indonesia itu, buyer-buyernya ya, sudah meminta produk mereka di bikin di sini dengan menggunakan energi terbarukan,” kata Ning, Sabtu (8/10/2022).
1. Potensi EBT masih tinggi
Dengan adanya gelaran West Java Invesment Summit (WJIS) 2022 yang berfokus pada energi hijau dan ketahanan pangan, dia optimistis semakin banyak pemilik modal yang mau berinvestasi di Jawa Barat. Terlebih Jabar sendiri memiliki potensi tersebut sehingga lebih mudah bagi investor memilih ingin berbisnis di sektor yang mana.
"Seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur dan yang kita pahami semua bahwa Jabar memiliki semuanya, tak terkecuali sumber daya alamnya," katanya.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jabar mencapai 170,4 Gigawatt (GW). Namun, implementasi potensi energi itu terbilang masih rendah, hanya mencapai sekitar 2 persen.