TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Soekarno-Inggit Bentuk Tim Berikan Surat Cerai ke Pemerintah

Jangan sampai surat ini dijual ke tangan asing

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Sebelas Anak dari Presiden pertama Soekarno dan Inggit Garnasih akan membentuk tim sebagai bentuk keseriusan untuk menyerahkan dokumen surat cerai orangtuanya. Rencananya surat cerai tersebut akan diserahkan ke pemerintah pusat melalui Pemprov Jabar.

Sejarawan Universitas Padjadjaran Herlina Lubis mengatakan, dia dan beberapa perwakilan anak dari Inggit Ganarsih sudah bertemu dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Dalam pertemuan ini Gubernur meminta agar perwakilan ini membentuk tim bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jabar untuk mempermudah penyerahan dokumen.

"Jadi agenda hari ini kami akan pergi ke Disparbud untuk membentuk tim karena proses ini tidak bisa tiba-tiba. Prosedurnya itu kan ada di Undang-undang kearsipan," ujar Nina ditemui di Gedung Sate, Senin (28/9/2020).

1. Jangan sampai dokumen penting ini jatuh ke tangan asing

(Dokumen cerai Soekarno-Inggit Garnasih) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Sebagai sejarawan, Nina sangat sedih ketika ada orang yang berniat menjual surat berharga ini, apalagi sampai di tangan asing meski uang yang didapat besar. Sebab, surat ini merupakan sejarah kuat bahkan melibatkan presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Dengan alasan tersebut, dia coba merangkul anak-anak Soekarno dan Inggit Garnasih untuk bisa menjadikan surat ini sebagai dokumen pemerintah.

"Kami malu kalau harus menjual-belikan dokumen seperti ini. Dan Pak Tito (salah satu anak) bertindak tanpa sepengetahuan ahli waris yang lain," kata dia.

2. Kalau ada sumbangan dari pemerintah bisa untuk membangun kesehatan

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, Nina berharap pemerintah bisa ikut serta dalam membangun impian Bu Inggit dalam sektor kesehatan. Jika memang ada kemungkinan pemberian uang walaupun tidak besar, harapannya bisa diarahkan untuk membangun kesehatan masyarakat.

"Mungkin kalau Rp10 juta tidak akan mungkin. Tapi kan tidak mungkin juga memberi Rp100 miliar. Kalau ada uang nanti bisa saja itu untuk amanah Bu Inggit," kata dia.

Berita Terkini Lainnya