80 Program Strategis Disiapkan untuk Pengembangan Jabar Selatan
Investasi di selatan Jabar masih minim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah tengah menyiapkan 80 program untuk pengembangan Kawasan Jabar Selatan senilai Rp157 triliun. Program tersebut menggunakan konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis sumber daya alam.
Kepala Bappeda Jabar Ferry Sofwan Arif mengatakan, konsep pengembangan terpadu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian yang bisa memberikan pengaruh positif antarwilayah dan mampu menghasilkan keseimbangan pembangunan wilayah.
Terdapat tiga sektor yang berpotensi dikembangkan, yaitu agribisnis, perikanan, dan pariwisata. “Jabar selatan memiliki potensi yang besar, namun di sisi lain juga memiliki sejumlah keterbatasan. Laju pertumbuhan ekonomi di Jabar selatan masih terbatas,” kata Ferry melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (13/8/2021).
1. Selama ini investasi di Jabar Selatan masih rendah
Deputi Kepala Bank Indonesia Jabar Bambang Pramono mengatakan meski investasi Jabar pada semester 1 2021 tertinggi secara nasional namun masih terkonsentrasi di wilayah utara. Khususnya di Kawasan industry di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kota Bandung.
“Investasi di wilayah Jabar selatan sangat kecil. Salah satu indikasi lemahnya investasi di wilayah selatan adalah kurangnya infrastruktur di wilayah tersebut sehingga pengembangan infrastruktur perlu dilakukan,” kata Bambang.
Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Jabar Ady Rachmat untuk 80 program di Jabar Selatan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama diharap bisa rampung pada 2024 dan tahap kedua selesai pada 2030.
Program ini terdiri dari sektor pariwisata (9 program), kelautan perikanan (8 program), agribisnis (4 program), dan infrastruktur (59 program). Adapun rekapitulasi anggaran berdasarkan sumber pendanaan, APBN murni (Rp4 triliun), APBD murni (Rp270 miliar), APBN dan APBD (Rp13 triliun), APBN dan BUMN/BUMS/Swasta (Rp26 triliun), APBN, APBD, dan BUMN/BUMD/Swasta (Rp5 triliun), kemudian BUMN/BUMD/swasta (Rp107 triliun).
Baca Juga: Hadirkan Terang di Desa Terpencil, PLN Bangun Infrastruktur Kelistrikan
Baca Juga: Genjot Investasi Masuk, Menteri Investasi: Izin Sudah Tidak Dipersulit