TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

40 Persen Kontak Erat Pegawai Gedung Sate Positif COVID-19 Sudah Tes Swab

Pemprov Jabar masih menunggu hasil tes swab lanjutan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan tes swab kepada mereka yang dianggap melakukan kontak erat dengan 40 pegawai di Gedung Sate yang positif terpapar COVID-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, setidaknya sudah ada 40 persen dari mereka yang melakukan kontak erat melakukan tes usap.

"Dari 800 orang yang coba kami lacak, sekitar 40 persen lah sudah lakukan tes, termasuk saya. Tapi sebagian besar belum ada hasilnya (tes swab)," ujar Setiawan dalam konferensi pers, Senin (3/8/2020).

1. Pelacakan didahulukan kepada teman satu kantor

Ilustrasi swab test. IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Setiawan, untuk pelacakan paling pertama dilakukan kepada teman satu kantor yang bekerja dengan pegawai tersebut. Sebab, pertemuan di tempat kerja bisa tujuh sampai delapan jam sehingga lebih memungkinkan untuk terpapar.

"Selain itu juga keluarga pegawai ikut dites swab nantinya," kata dia.

2. 17 pegawai yang terpapar dikarantina di BPSDM, Kota Cimahi

ilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Dia menuturkan, tes swab yang dilakukan di Gedung Sate dilakukan terhadap 1.265 pegawai baik yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) maupun non-PNS. Dari total tes ada 40 orang yang terpapar COVID-19.

Saat ini, ada 17 orang yang masuk ke tempat karantina di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar. Sedangkan sisanya melakukan isolasi di rumah masing-masing.

"Karena semua yang terpapar ini adalah OTG (orang tanpa gejala). Ini yang coba kami waspadai dengan melakukan tracing (pelacakan)," ujarnya.

3. Maksimalkan penggunaan jendela untuk sirkulasi udara di ruang kerja

thespruce.com/

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap seluruh kedinasan dan perkantoran bisa memaksimalkan bukaan jendela dalam sirkulasi udara. Sebab, berbagai temuan dari ahli bahwa penggunaan air conditioner (AC) di ruangan kerja atau ruang tertutup bisa berdampak lebih parah pada penyebaran virus corona.

Emil pun berharap lebih banyak kegiatan dilakukan di ruang terbuka. Dengan demikian, sebaran virus bisa diminimalisir termasuk dalam berbagai acara masyarakat.

"Resepsi pernikahan juga kala bisa outdoor (di luar ruangan). Kalau memang harus indoor (di dalam ruangan) maksimalkan dengan protokol kesehatan," ujar Emil.

Baca Juga: Awas, Didenda Rp100 Ribu Bagi Warga Tak Gunakan Masker Sudah Berlaku!

Berita Terkini Lainnya