Tangkuban Parahu Mulai Beroperasi, Begini Kata Pengelola
Objek wisata Gunung Tangkuban Parahu tutup hampir 3 bulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Sejak dibuka kembali pada Senin 21 Oktober lalu, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu kembali diserbu wisatawan. Para pedagang di area wisata pun berangsur membuka kembali kiosnya.
Seperti diketahui, TWA Gunung Tangkuban Parahu ditutup kurang lebih tiga bulan lamanya sejak terjadi erupsi freatik pada Juli 2019, lalu. Dibukanya objek wisata tersebut berdasar pada keputusan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status gunung kembali normal.
1. Ada 5.000 pedagang gantungkan nasib pada Tangkuban Parahu
Direktur PT Graha Rani Putra Persada Putra Kaban, sekaligus pengelola TWA Tangkuban Parahu mengatakan, ditutupnya objek wisata Tangkuban Parahu dinilai telah mengganggu ekonomi baik warga sekitar maupun para pengusaha hotel dan restoran sekitar wilayah Lembang.
"Selama tiga bulan kurang lima hari kami tidak beroperasi, ini sangat mengganggu pada perekonomian sekitar Cikole Sariater dan restoran-restoran semua sampai ke Lembang. Ini sangat berpengaruh," ungkap Putra saat di temui di lokasi, Kamis (25/10).
Putra mengatakan, di dalam lokasi wisata sekitar 5000 orang menggantungkan ekonominya kepada objek wisata Tangkuban Parahu. Selama kurang lebih tiga bulan berhenti, menurutnya kondisi ekonomi warga perlu segera di atasi.
"Tentunya ini harus kami perhatikan karena di objek wisata ini ada sekitar 5000 orang. Belum lagi di tambah dengan para pemasok dagangan atau suplier dan restoran teriak semua. Mereka menunggu Tangkuban Parahu ini dibuka," paparnya.
Baca Juga: Status Normal, Pedagang di TWA Gunung Tangkuban Parahu Mulai Berjualan