Refleksi Tragedi Leuwigajah, Pemkot Bandung: Selesaikan Sampah di Rumah
Program Kang Pisman diyakini bisa atasi masalah sampah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Sebanyak 1.200 ton sampah Kota Bandung dihasilkan setiap harinya. Dari jumlah itu, 800 ton sampah dibuang ke TPA Sarimukti. Jumlah itu merupakan angka produksi sampah terbesar dari empat Kabupaten Kota se-Bandung Raya.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat menggelar napak tilas bersama warga Kota Bandung di TPA Sari Mukti, Kabupaten Bandung Barat Rabu (19/2).
1. Tragedi Leuwigajah jangan terulang
Napak tilas tersebut bertujuan untuk memperingati tragedi TPA Leuwigajah 10 tahun silam. Peristiwa naas yang terjadi 21 Februari 2005 lalu itu sendiri terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Tercatat, dalam peristiwa itu sebanyak 157 jiwa melayang.
Bukan hanya itu, dua kampung di sekitar TPA Leuwigajah hilang dari peta wilayah karena tergulung longsoran sampah. Tragedi ini kontan memicu perhatian masyarakat. Hingga akhirnya tanggal terjadinya insiden itu dicanangkan sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Atas peristiwa itu juga, sampah di Kota Bandung menumpuk tak terangkut hingga muncul sebutan 'Bandung Lautan Sampah'. Pada tahun 2006 pemerintah memilih sebagian hutan di Sarimukti dijadikan lahan untuk TPA Sarimukti hingga saat ini.
"Semua datang kesini saya juga ngajak sebagian warga ke sini, jadi kita memperingati mudah-mudahan jangan sampai terulang," ungkap Yana di TPA Sarimukti.