TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jemaat di Kluster Lembang KBB Ditetapkan ODP, Harus Ikut Rapid Test

Seluruh jemaat diharapkan ikut tes cepat COVID-19

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Bandung Barat, IDN Times - Kluster persebaran virus di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berawal dari kegiatan keagamaan yang digelar di Hotel Lembang Asri pada tanggal 3 sampai 5 Maret lalu.

Dari kegiatan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat ada dua warga Parongpong KBB dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Dua warga Parongpong itu merupakan seorang Pendeta yang dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan, sementara istrinya saat ini tengah di rawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

1. Gereja sudah instruksikan karantina mandiri

Seorang pastor saat memberikan komuni kepada jemaat Gereja Bongsari. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala Dinkes KBB, Hernawan Widjajanto mengatakan, seluruh jemaat yang menghadiri kegiatan keagamaan itu dinyatakan Orang dalam Pemantauan (ODP). Sementara jumlah jemaat yang hadir menurut Hernawan masih dalam proses identifikasi.

"Kalau dari Gereja mereka, sudah menginstruksikan agar jemaat yang sempat menghadiri kegiatan itu untuk melakukan karantina sendiri," ujar Hernawan saat dihubungi, Rabu (25/3).

Di sisi lain, Hernawan menyebutkan dinkes melakukan pemantauan secara langsung terhadap jemaat yang sempat melakukan kontalk dengan pasien positif. "Contohnya Pendeta asal Parongpong yang meninggal, kita memantau anggota rumah yang bersangkutan," imbuhnya.

2. Seluruh peserta wajib tes massal

Dok.Humas Jabar

Hernawan menerangkan, seluruh peserta dalam kegiatan keagamaan itu bakal dilakukan rapid test atau tes massal. Setelah selesai melakukan identifikasi, semua jemaat diwajibkan untuk mengikuti rapid test yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Maka dari itu, kita tetapkan seluruhnya sebagai ODP agar bisa masuk dalam kategori pasien yang akan di tes. Semuanya kita bantu daftarkan untuk rapid test," kata Hernawan.

3. Bukan 2.000 peserta

Petugas menyemprot disinfektan di dalam gereja Bongsari Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan kluster persebaran COVID-19 di Lembang diikuti sekitar 2.000 orang. Namun, saat dikonfirmasi ke pihak hotel, kegiatan keagamaan yang digelar Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Hotel Lembang Asri kurang dari 200 orang.

"Kalau melihat di daftar buku tamu hanya 164 orang, enggak sampai 2.000 orang. Itu juga mondar-mandir, datang, keluar, jadi gak permanen segitu. Dilihat dari menu makan juga berkurang," kata Nono, secutity hotel saat dihubungi, Rabu (25/3).

Berita Terkini Lainnya