TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jabar Siapkan Rp16,2 Triliun untuk Pulihkan Ekonomi Dampak COVID-19

Untuk bantuan tunai, pangan, dan proyek padat karya

(IDN Times/Bagus F)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyiapkan anggaran sebesar Rp16,2 triliun untuk penanggulangan virus corona atau COVID-19. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan, anggaran itu sudah diputuskan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar untuk penguatan ekonomi masyarakat.

"Kami sudah memutuskan bersama dewan, total anggaran penanggulangan COVID-19 di Jawa Barat kurang lebih Rp16,2 triliun. Saya ulangi, Rp16,2 triliun," ungkap Emil sapaan akrab Ridwan Kamil saat konferensi pers di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (3/4).

1. Rp3,2 triliun bantuan tunai dan pangan, Rp13 triliun proyek padat karya

unsplash.com/Sonder Quest

Anggaran itu terdiri dari Rp3,2 triliun untuk bantuan tunai dan pangan, dan Rp13 triliun proyek padat karya untuk mereka yang tidak memiliki pekerjaan setelah angka tren COVID-19 turun.

"Dari Rp3,2 triliun ini kita akan mengisi 25 persen sampai 40 persen ekonomi terbawah. Karena dari 0 persen sampai 25 persen itu ditanggung kartu sembako dan PKH, 25 sampai 40 persen adalah tugas dari Pemprov," jelasnya.

"Sebagian kota dan kabupaten saya apresiasi, mereka berniat untuk menambahi jika ada kekurangan yang memungkinkan," imbuhnya.

2. Bantuan Rp500 ribu mulai disalurkan minggu depan

IDN Times/Bagus F

Sementara bantuan ekonomi sebesar Rp500 ribu yang dijanjikan Emil, ditargetkan mulai didistribusikan minggu depan. Saat ini, pihaknya masih melakukan proses pendataan penerima bantuan.

"Rp500 ribu yang akan kami hadirkan secepatnya kalau lancar. Karena sampai hari ini baru proses pendataan. Dari data itu akan keluar SK (surat keterangan) Wali Kota/Bupati. Kalau SK itu sudah keluar, kami akan mulai bantuan minggu depan," terangnya.

3. Proses pengiriman bantuan bakal libatkan pedagang pasar dan ojol

Pengendara ojek daring melintasi jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (29/3/2020) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Emil mengatakan, pihaknya bakal melibatkan pedagang pasar dan ojek online (Ojol) dalam pendistribusian bantuan itu. Prosesnya, sembako yang akan didistribusikan bakal dibeli dari pedagang pasar dan pengiriman melalui PT Pos dan Ojol.

"Kita beli barang-barang sembakonya, para ojol kita pekerjakan bersama PT. Pos untuk mengirimkan barangya untuk warga yang kesusahan. Setiap bantuan yang diberikan kepada yang berhak, maka insentif dan upahnya datang dari anggaran Rp3,2 triliun ini," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya