TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selama PSBB PKL Dipatiukur Kebal Perda, Camat: Bekingan Itu Hal Biasa!

Camat Coblong beberkan alasan PKL masih banyak berjualan

(PKL Jalan Dipatiukur) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Bandung, IDN Times - Aparat Kewilayahan Coblong blak-blakan membeberkan alasan terkait Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Dipatiukur yang banyak beroperasi pada awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional diterapkan beberapa hari lalu.

Kejadian ini pun akhirnya membuat Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna turun tangan dan mencak-mencak melihat PKL dan pembeli yang abai terhadap protokol kesehatan corona.

1. Selain PKL ternyata ada yang menjual minuman beralkohol

(Sidak PKL Jalan Dipati Ukur) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Camat Coblong, Krinda Hamidipraja menilai, PKL sepanjang ruas Jalan Dipatiukur tepatnya di depan Kampus Universitas Padjadjaran memang membandel. Ia menyebut, aparat kewilayahan sebelumnya sudah melakukan imbauan pada PKL agar tidak berjualan selama PSBB proporsional.

"Kita sudah berusaha mengimbau memasang spanduk dan rapat, mereka memang bandel, sudah operasi sejak Agustus kemarin dan ditemukan sampai ada yang jualan minuman beralkohol segala," ujar Krinda saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).

2. Ada 12 titik PKL di wilayah Kecamatan Coblong

(Sidak PKL Jalan Dipati Ukur) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Saat sidak dilakukan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung pada beberapa hari kemarin. Ia mengaku hal itu masih sebagian saja yang ditertibkan. Menurutnya, ada beberapa titik PKL lain yang masih terlihat berjualan.

"Kemarin Pak Wakil Wali Kota baru sidak ke yang depannya saja, kebetulan di Coblong itu ada 12 lokasi yang menjadi tempat PKL yang harus ditata atau ditertibkan," ungkapnya.

3. Camat akui kurang personel tertibkan PKL Jalan Dipatiukur saat PSBB Proporsional

(PKL Jalan Dipati Ukur) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Dengan kondisi itu, Ia mengaku saat ini aparat kewilayahan Coblong tidak bisa bekerja sendiri menangani masalah PKL di wilayahnya. Ia meminta, Satpol PP Bandung turut serta membantu dan menata PKL selama PSBB proporsional ditetapkan.

"Kita sebetulnya inginnya PKL itu tutup, tetapi pergerakan warga di sini banyak dan menjadi gulanya, kadang-kadang PKL itu kalau dilihat dari KTP-nya, warga asli Coblongnya itu sedikit paling hanya dua persen, tetapi ada yang dari CIbiru, Ujung Berung, Lembang, Pangalengan," katanya.

4. Camat sebut bekingan hal biasa

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Disinggung soal adanya dekengan atau orang yang melindungi PKL ini tetap berjualan selama PSBB proporsional kemarin diterapkan, Krida menjawab secara diplomatis. Ia mengatakan hal itu lumrah.

"Dalam satu wilayah (bekingan) ada-ada saja kita ajak bicara terus kita juga punya program jangan sampai wilayah kita kumuh dijadikan tempat jualan minol, jangan juga menjadi tempat prostitusi juga," kata dia.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Dishub-Satpol Diminta Tutup PKL Dipatiukur Bandung

Baca Juga: Usir PKL Ilegal, Sekda Pemkot Bandung Mencak-mencak!

Berita Terkini Lainnya