TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil: Setengah Warga Jabar Alami Kesehatan Mental saat Pandemik

Banyak warga mengalami cemas dan khawatir berlebih

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times - Pandemik COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) masih berjalan. Kondisi ini membuat masyarakat terdampak secara ekonomi dan kesehatan terutama kesehatan mental.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil alias Emil mengatakan, sepanjang pandemi COVID-19, tercatat bahwa ada separuh warga Jabar mengalami tekanan psikis, cemas, dan khawatir akibat kondisi pandemik.

"Kita mendapati statistik bahwa 60 persen warga cemas dan khawatir saat pandemi ini," ujar Emil, Minggu (5/9/2021).

1. Kondisi pandemik membuat masyarakat banyak yang kehilangan anggota keluarga

IDN Times/Galih Persiana

Selain itu, kondisi pandemik juga membuat banyak masyarakat kehilangan anggota keluarga. Sehingga, Emil bilang, Pemprov Jabar akan berusaha melakukan penanganan COVID-19.

"Terdapat 5.000-an anak yatim dan yatim piatu yang ditinggal orang tuanya karena meninggal dunia akibat COVID-19," ungkapnya.

2. Pemprov Jabar gratiskan pendidikan anak yatim piatu korban COVID-19

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebelumnya, Emil mengatakan bahwa akan memberikan jaminan pendidikan pada 5.642 anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.

"Semua yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal COVID-19, tentu nomor satu pendidikannya akan kita urus semuanya minimal sampai SMA atau SMK," katanya.

Pemprov Jabar pada dasarnya sudah memberikan sekolah gratis, mulai dari biaya operasional dan SPP semuanya digratiskan. Bahkan, emil bilang, hal itu terjadi juga di tingkat SD, SMP yang jadi kewenangan kabupaten dan kota.

"Itu ada keseharian di luar biaya gratis SPP-nya atau Biaya Satuan Pendidikan (yang tidak gratis). Itu akan kita rumuskan," katanya.

3. Banyak pihak yang ingin membantu anak yatim akibat COVID-19

ANTARA/Chairul Rohman

Bantuan tidak hanya mengandalkan dari anggaran Pemprov Jabar saja. Emil mengatakan, bisa saja nantinya akan ada bantuan dari pihak-pihak luar yang dikelola untuk membantu yatim yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.

"Jadi di luar pemerintah menjamin pendidikannya, sosialnya juga banyak yang ingin membantu, itu kami sedang rumuskan," jelasnya.

Baca Juga: Disemprot Pemkot Bandung Soal Gasibu-Saparua, Ini Respons Ridwan Kamil

Baca Juga: Ridwan Kamil Diminta Tak Ikut Campur Musda KNPI Jabar

Berita Terkini Lainnya