TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil Janji Tindak Tegas Pabrik Pencemar Sungai di Jabar

Sungai Jabar harus bersih dan terhindar dari limbah pabrik

Humas/Pemprov Jabar

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil akan menindak tegas pabrik yang diketahui membuang limbah hingga mencemari seluruh sungai-sungai di Jabar.

Pernyataan tegas ini disampaikan Emil usai meninjau langsung kondisi Kali Rasmi, Bekasi. Adapun momen itu ia bagikan melalui cuitan di akun Twitter-nya.

"Di lokasi memberi arahan teknis kepada Bupati, Camat, Lurah agar segera membentuk satgas revitalisasi sungai-sungai Bekasi termasuk Kali Rasmi yang tiap akhir pekan selalu hitam dan berbusa putih," ujar Emil dikutip, Sabtu (13/11/2021).

1. Pabrik akan diinspesksi pada bulan depan

Humas/Pemprov Jabar

Tinjauan langsung yang dilakukan Gubernur dilakukan sebagai langkah untuk mengetahui penyebab adanya dampak itu. Emil bilang, jika hal ini terjadi karena limbah pabrik, dirinya akan menindak tegas.

"Termasuk menindak tegas pabrik-pabrik pencemar sungai. Bulan depan akan diinspeksi lagi. Dengan konsep Pentahelix Insya Allah bisa ada kemajuan, seperti halnya Sungai Citarum. Amiin," kata dia.

2. DLHK melakukan uji laboratorium

Ilustrasi kali di Jakarta (IDN Times/Anata)

Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar dan Kabupaten Bekasi sedang menunggu hasil laboratorium terkait pemeriksaan kandungan dan baku mutu air Kali Rasmi di Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Penataan Hukum Lingkungan DLH Jabar A. Budhiyanto mengatakan, hasil laboratorium ini akan menjadi dasar guna mengidentifikasi lebih lanjut pencemaran Kali Rasmi.

"Sekarang sedang menunggu hasil laboratorium. Sedangkan Kali Rasmi sendiri, berdasarkan informasi dari Kabupaten Bekasi merupakan saluran irigasi. Kami juga terus berkoordinasi dengan Kabupaten Bekasi melalui DLH Kabupaten Bekasi," ucap Budhiyanto, Jumat (12/11/2021).

3. Kali Rasmi berpotensi tercemar akibat limbah industri

Ilustrasi pencemaran minyak/Istimewa

Sampel air Kali Rasmi sesuai informasi dari DLH Kabupaten Bekasi diambil dari tiga titik, yaitu hulu (titik intrusi awal aliran Kali Cilemah Abang yang mengalir ke saluran irigasi Kali Rasmi), tengah (antara hulu-pintu air), dan setelah pintu air.

Budhiyanto bilang, pengambilan ketiga sampel itu dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan air sekaligus titik start pencemaran Kali Rasmi. Adapun hasil laboratorium menjadi penting mengingat untuk membuktikan pencemaran air harus memiliki bukti ilmiah.

"Bentukan yang masuk ke Kali Rasmi itu busa. Orang awam melihat seperti busa deterjen. Bisa saja karena limbah dari industri atau limbah domestik, tapi untuk menentukan hal tersebut harus menunggu terlebih dahulu hasil menunggu hasil laboratorium," katanya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Pastikan Dapat Investasi dari Tiga Negara

Baca Juga: Aktivis Tolak Presiden Jokowi Resmikan Monumen COVID-19 Jabar

Berita Terkini Lainnya