Rektor Universitas Widyatama Kritisi Kampus Medeka ala Nadiem Makarim
Aturan Kampus Merdeka masih tumpang tindih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Rektor Universitas Widyatama, Prof Obsatar Singa menilai, masih banyak poin yang perlu diperbaiki dari wacana program 'Kampus Merdeka' yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
"Ada beberapa poin yang tidak sesuai dengan pidato pak Menteri (Nadiem) saat meresmikan wacana 'Kampus Merdeka' beberapa waktu lalu, mulai dari kebijakan akreditasi hingga mahasiswa wajib magang," ujar Obi saat dihubungi IDN Times, Senin (3/2).
Baca Juga: Belum Kapok, Rangga Sasana Tetap Buka Pendaftaran Negara Sunda Empire
Baca Juga: Kekuasaan Sunda Empire Hancur, Begini Komentar Majelis Adat Sunda
1. Kebijakan izin dirikan prodi baru justru semakin rumit
Obi mengatakan, kebijakan soal izin membuat program studi baru yang konon lebih dipermudah dalam program Kampus Merdeka, justru dinilainya semakin menyulitkan, hal tersebut lantaran harus mendapatkan restu langsung dari menteri pendidikan.
"Buat program studi baru itu, sekarang justru semakin rumit karena harus ditandatangani oleh menteri langsung.
Formatnya masih sama jadi belum merdeka di konsep kementriannya," ungkapnya.
Baca Juga: Kampus Merdeka ala Menteri Nadiem, Alasan USU Buka Prodi Kelapa Sawit
Baca Juga: Sejalan dengan Program Universitas, IPB Dukung Kampus Merdeka Nadiem