TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemprov Jabar Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Pedaging

Pengawasan diperketat usai ada kasus Antraks di Gunung Kidul

Ilustrasi Bacillus anthracis penyebab antraks (phil.cdc.gov)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan memperketat pengawasan lalu lintas hewan pedaging di kabupaten dan kota. Hal ini dilakukan usai ditemukannya kasus antraks pada manusia di Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil mengatakan, dari peristiwa ini Pemprov Jabar langsung memperketat pengawasan pada hewan khususnya sapi yang masuk ke kabupaten dan kota yang ada di Jabar.

"Betul, kami mulai meningkat pengawasan, tapi per hari ini isu antraks belum hadir di Jawa Barat," ujar Emil, Sabtu (8/7/2023).

1. Antisipasi akan dilakukan seperti penanganan PMK

Ilustrasi penularan antraks (WHO, 2008)

Hewan pedaging yang ada di Jabar sendiri mayoritas berasal dari provinsi lain, terutama untuk kambing, domba, hingga sapi. Semua kebutuhan daging hewan itu masih didominasi oleh peternak dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

"Tapi saya akan antisipasi seperti juga penyakit mulut dan kuku (PMK) lalu lintas provinsi maka akan saya rapatkan dulu," ucapnya.

2. Pemprov Jabar belum dapat laporan kasus antraks

ilustrasi antraks (pix4free.org/Nick Youngson)

Kasus antraks di Jabar pernah mucul pada beberapa tahun lalu, tepatnya di Kabupaten Bogor. Namun, untuk saat ini Jabar masih belum menemukan kasus positif antraks pada manusia yang menyebabkan meninggal dunia.

"Jadi belum ada laporan, setiap ada kejadian luar biasa pasti saya dilapori," kata Emil.

Baca Juga: Apa yang Membuat Antraks Berbahaya bagi Manusia?

Baca Juga: Saran UGM Cegah Antraks: Kremator Berjalan-Beli Tanah Penguburan

Berita Terkini Lainnya