TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pegawai Gedung Sate Positif COVID-19, Kota Bandung Aman Virus Corona? 

Pemkot klaim kasus virus corona di Bandung terkendali

(Tangkapan Layar) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mengklaim jika penyebaran virus corona cukup terkendali dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, berdasarkan data dari laman covid19.bandung.go.id pada Sabtu (1/8/2020) pukul 12:18 WIB, kasus pasien aktif positif virus corona yang masih dalam perawatan hanya sebanyak 32 orang dari total 498 kasus yang terjadi di Kota Bandung.

Namun jika melihat sejumlah kasus yang terjadi di Kota Bandung, sepertinya virus corona masih ada di Kota Bandung. Terakhir, 40 pegawai yang bekerja di Kantor Pemerintahan Gedung Sate dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. 

Sebelumnya, penemuan kasus terbesar terjadi di pusat pendidikan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Jalan Hegarmanah. Di sini, sebanyak 1.308 prajurit dan tenaga pengajar terinfeksi COVID-19. Penemuan ini menjadi kasus klaster terbesar yang terjadi di Indonesia pada Juli 2020, lalu.

Namun, dua penemuan kasus yang terjadi di pusat perkantoran dan pendidikan itu belum diketahui dari mana para pasien tertular virus corona.

1. Data kasus COVID-19 di Kota Bandung terus menurun

Ilustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengaku, pandemi COVID-19 di Kota Bandung tetap terkendali dengan jumlah kasus aktif sebanyak 32 kasus, dengan angka kesembuhan 84,11persen dan angka kematian 9,11 persen.

Sementara, kasus suspect di Kota Bandung totalnya ada 254 yang masih dalam proses pemantauan. Sementara belasan ribu lainnya telah dinyatakan selesai tanpa ada gejala atau keluhan terinfeksi virus corona. 

2. Muncul kasus baru karena proses pelacakan yang dilakukan masif dan efektif

Ilustrasi corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Ema mengaku, tidak kaget jika angka konfirmasi positif COVID-19 di Kota Bandung terjadi penambahan. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari masifnya pelacakan kasus oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19.

Menurut dia, pelacakan merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bandung untuk memetakan lokasi keberadaan virus. Cara itu dinilai efektif untuk mencegah semakin banyaknya orang yang berpotensi tertular COVID-19.

“Hal yang saya pahami, (penambahan kasus konfirmasi Covid-19) ini adalah konsekuensi dari kegiatan surveilans. Sehingga setiap hari selalu kita dapatkan OTG (Orang Tanpa Gejala) yang berinteraksi dengan orang yang pernah positif," beber Ema.

Dia menyebutkan, pengetesan di Kota Bandung sudah melebihi standar yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Per tanggal 23 Juli 2020, GTPP COVID-19 Kota Bandung telah melakukan tes cepat sebanyak 31.106 orang, atau 1,25 persen dari total penduduk. 

Sedangkan pengetesan dengan Polimerase Chain Reaction (PCR) melalui tes usap (swab) sudah mencapai 15.217 atau 0,61 persen penduduk. Tak sampai di situ, Pemkot Bandung pun menargetkan melakukan pengetesan kepada 1 persen penduduk.

3. Wali Kota Bandung minta swab test terus dilakukan

IDN Times/Humas Bandung

Meski kasus COVID-19 di Kota Bandung tergolong landai, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, Pemkot Bandung akan menggalakkan kembali swab tes. Menurutnya hal tersebut penting dilakukan guna menghindari kasus seperti 40 pegawai Gedung Sate positif corona.

"Kalau kami di Pemkot Bandung, di ASN, atau di masyarakat, swab trus dilakukan. Kami menghadapi pandemi ini kan swab itu harus tetap dilaksanakan," ujar Oded saat meninjau RPH Ciroyom Bandung, Jumat (31/7/2020).

Dia menambahkan, tanggung jawab swab test dilakukan tidak hanya untuk ASN dan unsur pegawai Pemkot Bandung saja. Menurutnya, masyarakat penting untuk tetap dilakukan swab test.

"Kalau swab itu perlu dilakukan, tapi kan bukan ASN saja, semuanya punya hak, alatnya kan terbatas, kita terus lakukan," jelasnya.

Baca Juga: Warga Bandung di Gedung Sate Positif Corona, Ini Kata Wali Kota

4. Pemkot Bandung bakal manfaatkan teknologi BCL 2

IDN Times/Humas Bandung

Pemkot Bandung akan terus berupaya untuk melakukan screening penyebaran virus corona di wilayahnya. Pemanfaatan teknologi dan inovasi akan menjadi salah satu upaya dalam memetakan penyebaran virus corona di Kota Bandung.

Saat ini, Pemkot telah memanfaatkan sistem pelacakan dan pengetesan Laboratorium Biosafety Level (BSL) 2 yang berada di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Fasilitas ini diyakni bisa membuat pengetesan COVID-19 semakin cepat dan andal.

“Kebijakan Pak Wali Kota sangat cepat dan tepat. Di Bandung sudah dibangun BSL-2. Dengan dana yang sangat fantastis tapi kan ini untuk kepentingan masyarakat. Saya belum mendengar ada kabupaten kota lain yang memiliki itu,” ungkap Ema.

Baca Juga: 40 Pegawai Gedung Sate Positif COVID-19, Oded Perintahkan Swab Masif

Baca Juga: 40 Pegawai Gedung Sate Positif Corona, Mayoritas Warga Kota Bandung

Berita Terkini Lainnya