Irfan Kopi Kiwari: Kuliah Sampai Jerman, Pulang Jadi Petani Kopi
Mengelola bisnis kopi dari pertanian hingga bikin pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam dunia pertanian, mengantar Irfan Rahardian memiliki bisnis kopi dari hulu sampai hilir. Ia memiliki pertanian kopi hingga sebuah coffee shop untuk memasrkan kopi yang Ia tanam di lahan sendiri.
Pria kelahiran 30 Januari 1990 ini terjun ke dalam dunia kopi semasa dirinya lulus dari bangku kuliah. Ia mengambil Jurusan Pertanian Unpad untuk S1, kemudian Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Gottingen University di Jerman untuk strata duanya.
1. Awal adanya Kiwari Farmers
Irfan banyak berbicara kopi mulai dari hulu ke hilir. Ia pertama kali mengenal kopi ketika masih duduk di bangku kuliah. Saat itu, keluarganya memiliki lahan 1/4 hektar di lereng Gunung Manglayang, kopi jenis arabica pun ditanam untuk tujuan memperkuat lereng.
"Melihat lahan yang miring, kami tanam kopi karena kopi tanaman konservasi. Awalnya tidak ada keseriusan hanya ke sana datang untuk memancing, jadi kami tanam untuk konservasi," ujar Irfan, saat ditemui IDN Times di kedainya, Jumat (11/6/2021).
Seiring berjalannya waktu, pada 2010 lalu ia pulang dari Jerman dan langsung membuat kelompok tani. Dari sini kemudian lahirlah Kiwari Farmer yang mengajak beberapa anak muda untuk mengembangkan lahan di lereng. Hingga saat ini, ada puluhan hektare lahan yang dikelola Kiwari Farmer ini.
"Kami membangun pertanian kopi secara berkelanjutan. Artinya kami pupuk, juga mengelola sendiri tanpa bahan kimia. Selain itu, di lingkungan pertanian kami juga tanami produk pertanian lainnya," katanya.
Baca Juga: Petani Lahan Pasir Bantul Mulai Kembangkan Agrowisata Jeruk
Baca Juga: Gubernur Sumbar Mahyeldi Tantang Millennial Jadi Petani, Ada Insentif!