TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Enggan Seperti Jakarta, Pemkot Bandung Akan Bahas Regulasi e-Scooters

Pembahasan akan mengajak Grab dan pihak terkait

Ilustrasi otopet listrik. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Bandung, IDN Times - Pasca insiden kecelakaan seorang pengguna Grabwheels atau Sekuter Elektronik (eScooters) di Jakarta, Pemkot Bandung akan melakukan pertemuan dengan pihak terkait untuk membahas tingkat keamanan pengguna eScooters tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi menyampaikan, untuk aturan khusus eScooters masih belum di godok oleh Pemkot Bandung. Namun, dalam waktu dekat akan ada pembahasan soal aturan untuk eScooters tersebut.

"Dalam hal ini akan kordinaasi dengan Kasat Lantas Polres Bandung dan pihak Grab, dan pihak terkait lainnya, kita akan baha dampaknya," ujar Ricky saat dihubungi IDN Times Jabar, Senin (25/11).

1. Sudah melakukan kordinasi dengan pihak Grab

Otopet Listrik Grabwheels (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ricky mengaku, dari insiden kecelakan pengguna eScooters di Jakarta, sampai saat ini kordinasi dengan pihak Grab terus jalan, namun untuk mengatur semuanya perlu ada kesepakatan-kesepakatan bersama. Sehingga kata dia, pertemuan dengan pihak terkait penting.

"Saya kordinasikan semuanya, akan dibicarakan terlebih dahulu. Dengan Grab sudah komunikasi, tapi perlu dipertimbangkan," ungkapnya.

2. Menginginkan shelter boseh jadi tempat Grabwheels juga

Instagram/Binamargadki

Meski akan dibicarakan terlebih dahulu, ia berencana akan memanfaatkan shelter boseh yang akan digunakan untuk shelter skuter listrik. Selain itu, beberapa jalan utama menurutnya, tidak terlebih dahulu dilalui oleh eScooters.

"Jalan nasional, primer atau jalan arteri dan jalan bebas hambatan dilarang (dilalui). Tapi jalan lokal punya kota/kabupaten dan jalan arteri sekunder, perumahan dibolehkan," katanya.

Berita Terkini Lainnya