TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disebut Zona Merah, Oded: Kalau Bandung Gawat, Saya Sudah Bertindak! 

Oded klaim penularan COVID-19 di Bandung masih terkendali

IDN Times/Humas Bandung

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan peta sebaran terbaru penularan virus corona, Senin(5/10/2020). Dalam data terbaru tersebut Kota Bandung masuk dalam zona merah dalam penyebaran virus corona. 

Meski dinyatakan masuk dalam zona merah, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku belum mengetahui informasi yang diumumkan Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja. Menurut Oded, kondisi penularan COVID-19 di Kota Bandung masih terkendali. Jika Kota Bandung sudah dalam keadaan gawat maka pihaknya sudah bertindak dengan cepat

"Saya yakin Bandung masih terkendali, gak (penambahan kasus)," kata Oded di Pendopo, Senin(5/10/2020).

1. Oded enggan komentari zona merah dari Pemprov Jabar

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Oded mengaku, enggan mengomentari hasil pemetaan penyebaran virus corona yang telah dilakukan Pemprov Jabar. Sebab, kata Oded, dalam penentuan zona merah itu tidak jelas indikator yang digunakan dalam menentukan zona merah.

""Saya tidak mau menanggapi kebijakan provinsi, saya belum lihat peta. Kalau Bandung gawat saya bertindak," katanya.

2. Kota Bandung bakal terapkan mini lockdown di 15 keluarahan

Ilustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Oded mengungkapkan, Pemkot Bandung saat ini sedang mengkaji untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) atau mini lockdown di 15 keluarahan. Kebijakan itu akan dilakukan setelah melihat data penularan kasus positif COVID-19 di satu daerah melebihi dari 3 orang.

"Kelurahan lebih diprioritaskan untuk kebijakan mini lockdown. Saya sudah koordinasikan dengan Kapolres, dan Sekda (Sekretaris Daerah) Kota Bandung telah diperintahkan untuk melihat situasi kondisi Di kewilayahan," ungkapnya di Pendopo, Senin (5/10/2020).

3. Kebijakan PSBM atau mini lockdown segera ditentukan dalam waktu cepat

Ilustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Oded mengungkapkan, keputusan mini lockdown atau PSBM(K) akan segera ditentukan dalam waktu dekat. Kebijakan ini akan ditentukan setelah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung melakukan rapat. "Sekarang lagi menunggu laporan dari Sekda Kota Bandung seperti apa," ungkap dia.

Dia menyebutkan, Pemkot Bandung pernah sukses menjalankan PSBM(K) saat terjadi kasus klaster di Secapa AD, Jalan Hegarmanah, beberapa waktu lalu. Menurut dia, saat menangani persoalan itu Pemkot Bandung menerapkan kebijakan untuk mengawasi pergerakan warga di kawasan tersebut.

Baca Juga: Potensi Penularan Tinggi, Kota Bandung Kini Masuk Zona Merah COVID-19

Baca Juga: Pariwisata Faktor Tingginya Kasus COVID-19 di Kota Bandung dan KBB

Berita Terkini Lainnya