TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baru Ditutup Setelah Viral, Jabar Telat Putuskan Kebijakan Wisata?

Disparbud Jabar ceritakan semua alasannya

(Tangkap Layar) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Bandung, IDN Times - Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai penutupan tempat pariwisata selama libur lebaran 2021 dinilai lelet. Keputusan baru dilakukan setelah membludaknya wisatawan menjadi viral di media sosial.

Seperti kasus membludaknya pengunjung di pantai Pantai Batu Karas pada Minggu (15/5/2021). Kemudian disusul kejadian serupa di objek wisata Ciwidey Kabupaten Bandung, serta sejumlah objek wisata lainnya di Jabar.

1. Disparbud keluarkan kebijakan sesuai level kewaspadaan pemerintah daerah

Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dari kejadian viral itu, Pemprov Jabar memberikan penanganan dengan dua skema yakni penutupan sementara dan sistem buka-tutup.

Dedi Taufik, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar mengatakan, Pemprov Jabar selalu memutuskan kebijakan berdasarkan hasil evaluasi. Sehingga, keputusan buka tutup tempat pariwisata tidak bisa dikategorikan telat.

"Kita melihat leveling tingkat kewaspadaan tiap minggu kan ada perubahan setiap wilayah. Ada zona merah, oranye, dan hijau," ujar Dedi saat dihubungi IDN Times, Senin (24/5/2021).

2. Masyarakat memilih piknik akibat larangan mudik

Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Persiapan sebelum banyak ditemukannya wisatawan yang membludak sudah dilakukan Pemprov Jabar. Dedi menuturkan, peringatan dini agar masyarakat tidak datang ke objek wisata dilakukan. Tak hanya itu, mereka pun mengklaim telah sebisa mungkin menggelar tes antigen secara acak di tempat wisata dan tempat penyekatan.

"Rapid antigen ini kita lakukan di 108 titik wisata. Kenyataannya di lapangan memang diawali dari kunjungan atau dari penyekatan. Setelah mudik dilarang, mereka pasti ingin piknik," tuturnya.

3. Kebijakan buka tutup diberlakukan untuk pemilihan ekonomi masa pandemik

Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Soal membludaknya wisatawan di Pantai Batu Karas, Dedi mengatakan, tidak seluruhnya karena kurang pengawasan. Menurutnya, wisatawan mendatangi pantai pada saat malam hari ketika pengawasan sedang lemah. Hal itu membuat pemerintah membuat skema buka-tutup tempat wisata, setelah membludaknya wisatawan jadi viral di media sosial.

"Jadi beberapa objek wisata ada beberapa ditutup karena over kapasistas. Kemarin pengunjung sudah diedukasi. Ya bagaimana, orang mau piknik?" katanya.

Kebijakan buka tutup diberikan bukan tanpa alasan. Pemprov Jabar merasa harus tetap memikirkan pemulihan ekonomi selama pandemik COVID-19, sehingga pariwisata tak bisa ditutup secara penuh.

"Kemarin Ciwidey viral kami sudah evaluasi dan kita bikin perjanjian dengan industri pariwisata. Ini kan soal disiplin. Artinya pengunjung disiplin, pengelola pariwisata pun disiplin. Pariwisata ini bisa pulih selama semua disiplin," katanya.

Selanjutnya Disbudpar Jabar akan melakukan evaluasi usai hari terakhir larangan mudik Idul Fitri 2021 pada hari Senin (24/5/2021).

Baca Juga: Hindari Klaster COVID-19, Wisatawan Jabar Dites Acak Antigen

Baca Juga: Wajib Didatangi! 4 Daerah di Jabar Paling Diburu Wisatawan

Berita Terkini Lainnya