Alasan Harga Kedelai Naik Versi Disperindag Jabar
Kenaikan harga kedelai bikin pengrajin mogok produksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Para pengrajin tahu dan tempe di Jawa Barat (Jabar) khususnya Kota Bandung kelangsungan aksi mogok produksi dari 21-23 Februari 2022. Mereka melakukan aksi itu karena harga kedelai merangkak naik sejak awal tahun ini.
Menanggapi hal itu, Iendra Sofyan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar) mengatakan, saat ini suplai kedelai secara umum masih dari negara Amerika.
Disperindag Jabar telah mengecek ketersediaan, dan terlihat masih ada. Namun, kata dia, ada dua faktor yang membuat harga naik.
"Pandemik covid inilah yang menyebabkan produksi tidak sebesar sebelum pandemik kedua logistik, dengan adanya pembatasan, jadi ada suplai terganggu dan inilah yang membuat harga naik," ujar Iendra, Senin (21/2/2022).
1. Sebelumnya Disperindag Jabar sudah berikan pemahaman pada pengrajin
Soal pengrajin yang mogok produksi mulai hari ini, Iendra bilang, Disperindag Jabar sudah mendapatkan tembusan surat mogok produksi dari asosiasi pengrajin tahu di Jabar. Namun, ia mengklaim telah memberikan pemahaman pada para pengrajin.
"Sudah diberikan pemahaman, saya pikir tidak perlu mogok, tetap produksi tinggal diatur volumenya, apakah berkurang dan naikan harga. Tapi saya pikir harga juga perlu kita pertimbangkan jangan sampai melebihi harga umum," katanya.
Baca Juga: Disdagin Bandung Minta Pengrajin Tahu-Tempe Tak Mogok Produksi
Baca Juga: Disdagin Bandung Minta Pengrajin Tahu-Tempe Tak Mogok Produksi