Oknum Pimpinan Ponpes Diduga Cabul, Apa Langkah Pemkab Kab.Bandung?
Selter trauma dan perlindungan disiapkan lewat Dinas DP2KB3A
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Bandung, IDN Times - Kasus dugaan tindak pelecehan di lingkungan lembaga pendidikan pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kecamatan Katapang, kembali mencoreng nama Pemerintah Kabupaten Bandung.
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung telah menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu korban.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung Muhammad Hairun mengatakan, kasus ini sedang dalam penyelidikan penegak hukum. Namun, jika terbukti benar, tentu pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk korban, mulai dari selter untuk trauma healing korban hingga perlindungan untuk para korban.
"Karena mental serta psikologi korban jadi prioritas. Jadi antisipasi nya sudah disiapkan, karena memang itu sudah tugas kita. Sekarang kita menunggu data-data relnya baik dari tim yang turun langsung di lapangan maupun dari pihak kepolisian. Intinya kita sudah siap jika suatu waktu perlindungan terhadap korban diperlukan," kata Hairun, saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Jum'at (18/8/2022).
1. Pemda masih koordinasi untuk mencari kebenaran
Hairun mengaku, sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya koordinasi dengan beberapa pihak baik di level Pusat hingga Provinsi. Hal itu dilakukan, dengan tujuan agar kasus tersebut bisa disampaikan ke publik dengan terbuka.
"Sejauh ini, kita sudah beberapa kali berkoordinasi baik dengan Pusat, Provinsi, ataupun pelapor serta pengacaranya, supaya terbangun keterbukaan dan kasus tersebut betul-betul terang," tutur Hairun.
Baca Juga: Wagub Jabar Minta Polisi Tindak Pelaku Pencabulan di Ponpes Bandung
Baca Juga: Polisi Diminta Dalami Kasus Pencabulan Santriwati Kabupaten Bandung