TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Kuat PPKM, Hotel-Resto di Kabupaten Bandung Kibarkan Bendera Putih

1.550 karyawan terdampak, berharap PPKM tidak diperpanjang

IDN Times/Aris Darussalam

Kabupaten Bandung, IDN Times – Penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga level 4 berimbas cukup besar terhadap sektor ekonomi. Pengusaha hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bandung mulai merasakan dampak dan semakin tak kuat menahan PPKM Level 4.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Use Juhaya mengatakan, setelah kebijakan PPKM ini diberlakukan keuntungan hotel dan restoran di Kabupaten Bandung turun drastis. Bahkan, menurutnya, sebagian sudah mulai ada yang mengibarkan bendera putih, meski rencananya memang mempersiapkan besok hari Jumat, (30/7/2021) secara serentak.

"Saya sebagai Ketua PHRI tak bisa menghalangi ekspresi mereka, sejak awal pandemi Hotel dan Restoran terpuruk, sektor pariwisata ditutup. Lalu ada kelonggaran untuk 30 sampai 50 persen, tapi setelah kebijakan PPKM ini diberlakukan kita sudah turun drastic lagi, ,” ujar Use Juhaya, saat dihubungi IDN Times, Kamis (29/07/2021).

1. Kondisi PPKM sekarang seolah membuat sesak nafas pengusaha hotel dan restoran

Ilustrasi restoran (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Use Juhaya pun mengatakan, di Kabupaten Bandung saat ini untuk okupansi Hotel hanya 5 persen, sedangkan untuk restoran turun drastis antara 50 hingga 80 persen, dan hal itu menurutnya dari segi bisnis rugi sekali.

“Jadi untuk okupansi Hotel di Kabupaten Bandung itu mungkin hanya 5 persen, sedangkan untuk restoran sangat drastic sekali antara 50 hingga 80 persen, hal menurutnya artinya dari segi bisnis rugi sekali. Kondisi sekarang udah sangat membuat sesak nafas sebagian besar pengusaha,” kata Use Juhaya.

2. Belum ada laporan resmi namun ada sekitar 2 penginapanl dan 10 restoran yang tutup

Sebuah hotel tutup sementara akibat wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Ada sebagian Hotel dan Restoran tutup namun untuk jumlah pastinya belum ada laporan resminya. Yang jelas menurutnya kondisinya macam-macam ada yang tutup ada yang juga yang buka dengan memberlakukan pembatasan jumlah pegawainya.

“Sebagian tutup, tapi tak tahu persis ada berapa hotel, penginapan, yang tutup, dan rumah makan dan merumahkan pegawainya. Kondisinya macam-macam ada yang tutup ada yang buka dengan setengah pegawainya, bergiliran tenaga kerjanya. Belum ada laporan resmi secara kasat mata belum ada laporan resmi ada sekitar 2 penginapan dan 10 restoran yang tutup,” tutur Use Juhaya.

3. 1550 orang karyawan ikut terdampak akibat dirumahkan secara bergiliran

Ilustrasi karyawan (ANTARA FOTO)

Saat ditanyai dampak PPKM terhadap karyawan Hotel dan Restoran, Uhe Juhaya pun mengatakan, jumlahnya mencapai 1550 orang yang terdampak dari 36 Hotel dan Restoran karena dirumahkan secara bergiliran.

“36 Hotel dan Restoran kondisinya buka dan tutup, buka dengan dirumahkan karyawannya secara bergiliran sudah sampai seperti itu, karyawan atau pegawai yang terdampak  sudah mencapai sekitar 1550 orang,” kata Uhe Juhaya.

Berita Terkini Lainnya