TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tingkatkan UMKM Berstandar SNI, Telkom University Gandeng PNM dan BSN

 Upaya dongkrak daya saing 

Telkom University

Kabupaten Bandung, IDN Times - Kepercayaan konsumen terhadap produk tidak hanya terlihat dari kualitas barang. Sertifikasi produk Standar Nasional Indonesia (SNI) juga menjadi salah satu yang dilirik pembeli.

Untuk terus menambah UMKM di Indonesia termasuk Jawa Barat menjual produk SNI, Telkom University (Tel-U) sebagai intitusi pendidikan menggelar Sosialisasi Sertifikasi SNI Produk Pangan dan Non Pangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dalam kegiatan tersebut selain pelaku UMKM, Telkom University juga menggandeng pihak Badan Standarisasi Nasional (BSN) serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang dilaksanakan melalui daring, Kamis (08/4/2021).

Kegiatan tersebut, dibuka langsung Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom Uiversity Ade Irma Susanty, PhD, Pimpinan Pemodalan Madani Cabang Bandung Umar Lutfi, Koordinator Fasilitasi Pelaku Usaha Badan Standarisasi Nasional Nur Hidayati, serta dipandu oleh moderator dari Telkom University yaitu Dr. Maylanny Christin, M.Si.

Menurut Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom Uiversity Ade Irma Susanty, PhD tujuan utama sosialisasi standaraisasi SNI ini yaitu bagaimana Tekom University dapat memberikan kontribusi nyata bagi UMKM, serta berharap pula UMKM dapat memperoleh sertifikasi yang nantinya

1. Berhasil menyedot perhatian pelaku UMKM

Zoom Telkom University

Sosisalisasi yang di gelar oleh Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University ini berhasil menyedot perhatian pelaku usaha UMKM di area Provinsi Jawa Barat, hingga ada perwakilan wilyaha lainnya seperti Sumatera Selatan. Berdasarkan pantauan IDN Times, tercatat 70 pelaku UMKM yang bergerak di bidang produk pangan dan non pangan.

“Alhamdulillah, kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pelaku UMKM di Jawa Barat, bahkan ada juga di Sumatera selatan serta lainnya. Tercatat 70 pelaku UMKM yang bergerak di bidang produk pangan dan non pangan sudah siap mengikuti kegiatan ini” ungkap Dr. Maylanny Christin, M.Si. selaku moderator.

1. Berharap UMKM Indonesia mampu berdaya saing

Dalam sambutannya Ade Irma Susanty, PhD berharap agar sosialisasi yang digelar oleh Telkom Univesity ini, dapat memberikan efek positif bagi UMKM.

Selain itu dirinya pun menambahkan dengan proses sertifikasi SNI, pelaku UMKM dalam prosesnya akan menjadi lebih teratur, aman, terstandarisasi, kemudian outputnya pun untuk produk menjadi teruji, dan bisa dipercaya oleh konsumen, sehingga ketika kualitasnya sudah terstandarisasi akan berdaya saing tinggi.

“Saya punya pengalaman, pernah masuk disalah satu supermarket di korea, ketika melihat produknya itu adalah produk makanan seperti waktu dahulu masa kecil saya, diwarung warung produk itu ada yaitu kue tengteng, tetapi kenapa dikorea itu bisa dikemas dengan cantik, kemudian dijual disupermarket. Namun sesungguhnya produk yang sama kita punya. Kita berharap UMKM Indonesia juga bisa mampu berdaya saing, salah satu langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan sertifikasi SNI,” jelasnya.

2. Pelaku UMKM, tulang punggung perekonomian Indonesia

(Ilustrasi stimulus ekonomi) IDN Times/Mia Amalia

Sementara itu Pimpinan Pemodalan Madani Cabang Bandung Umar Lutfi, Pada saaat ini memang PNM akan sangat konsisten, untuk melakukan dan berperan aktif pengembangan kapasitas usaha khususnya terhadap nasabah nasabah PNM. Dan tentunya sebagaimana yang diamanatkan oleh pemerintah, untuk berperan aktif dalam mengembangkan pelaku usaha UMKM di Indonesia.

Disampaikan juga, PNM saat ini memilki dua produk yaitu pembiayaan dengan produk mekar dan produk ulang yang mana produk ini saling berkaitan. “produk mekar ini merupakan pembiayaan pembiayaan kelompok atau group landing, dengan plafon antara Rp 2 juta sampai Rp 5 juta, dan kemudian kita juga ada pembiayaan yang relatif kecil yaitu pembiayaan mikro dan kecil, dengan plafon Rp 7 juta dengan sampai ke flao 50jt. Bahkan bisa dilakukan pembiaayaan sampai 100jt,” Ungkapnya.

Selain itu dirinya mengklaim bahwa total jumlah nasabah PNM sebeselar 8,9juta yang tesebar diseluruh indonesia, dengan jumlah pendampingnya kurang lebih 41ribu.

“Jadi kami ingin sampaikan bahwa PNM amat sangat konsisten untuk mendukung pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Dalam akhir paparannya, Umar Luti menyebutkan pelaku usaha UMKM kecil dan mikro di Indonesia sudah hampir 60jt, bahkan kalau kalkulasikan sudah hampir 25 persen sampai 30 persen dari total penduduk Indonesia.

“Makanya kami melihat bahwa, pelaku UMKM ini yang bergerak dalam sektor ril, merupakan tulang punggung dari perekonomian Indonesia. Sehingga diharapkan selurih pelaku UMKM dapat mengalami peningkatan usahanya, tentu diiringi dengan peningkatan omsetnya juga” Pungkasnya.

Berita Terkini Lainnya