TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terseret Arus Sungai Citarum, Warga Lampung Hilang Diduga Tenggelam

BMKG prediksi peningkatan intensitas hujan akibat La Nina

Karawang, IDN Times - Seorang warga Lampung hilang sejak Senin (18/10/2021) sore di Sungai Citarum, Desa Karangsari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Tim Pencarian dan Penyelamatan (Search And Rescue/SAR) masih melakukan pencarian.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono menerima laporan kejadian tersebut pada Selasa (19/10/2021) pukul 10.30 WIB. "Berdasarkan laporan dari pelapor waktu kejadian pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB," katanya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, Kantor SAR Bandung langsung memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian. Tim tersebut dilengkapi dengan satu unit rescue carrier, satu set palsar air, satu set peralatan Alkom, satu set peralatan medis, dan APD personal.

1. Korban tenggelam saat akan menyeberangi Sungai Citarum

Dok Kantor SAR Bandung

Dalam keterangan persnya, Supriono menceritakan kronologi kejadian orang hilang tersebut diduga akibat tenggelam. "Kejadian bermula pada saat korban bersama kedua temannya berenang menyebrangi Sungai Citarum. Kedua teman korban selamat sedangkan korban hilang terseret arus sungai," katanya.

Menurut keterangan saksi, korban diketahui bernama Herman (35 tahun) warga Kelurahan H Pemanggilan, Kecamatan Anaktuha, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Hingga saat ini, korban belum bisa ditemukan tim SAR gabungan.

2. Arus sungai deras diduga akibat hujan sepanjang hari

Sungai Citarum terkini (Dok. Satgas Sungai Citarum)

Menurut pengakuan para saksi, arus sungai saat kejadian memang cukup deras. Kondisi tersebut diduga akibat hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Karawang dan Purwakarta sepanjang hari itu.

Kondisi cuaca buruk itu diduga akibat dampak La Nina menjelang akhir tahun. "Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang, dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina," Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

3. BMKG memperkirakan La Nina intensitas lemah-sedang hingga Februari 2022

Google

Dalam keterangan persnya, Dwikorita memperkirakan La Nina akan berlangsung dalam intensitas lemah-sedang hingga Februari 2022. Karena itu, ia memberikan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai kedatangan La Nina menjelang akhir tahun ini.

"Monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina. Yaitu, sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021," tutur Dwikorita.

Baca Juga: Bocah yang Tenggelam di Dam Kriyan Ditemukan Meninggal

Baca Juga: Kelelahan saat Berenang, Pemuda Tenggelam di Irigasi Karawang

Baca Juga: Bocah Tewas Tenggelam ketika Berenang di Sungai Manggar Balikpapan

Berita Terkini Lainnya