TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siasati Kelangkaan Bahan, Perajin Keramik Plered Ciptakan Racikan

Bahan racikan perajin menghasilkan produk lebih berkualitas

Abdul Halim/IDN Times

Purwakarta, IDN Times - Kualitas produk gerabah atau keramik asal Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta semakin tersaingi oleh produk dari daerah lain di Jawa Barat. Salah satunya akibat ketersediaan bahan baku berkualitas yang terus berkurang.

Para perajin gerabah atau keramik di Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta berinovasi membuat bahan baku unggulan. Mereka meracik bahan tersebut dari berbagai jenis tanah yang ada di wilayah Purwakarta.

Setelah diuji coba selama sekitar dua bulan terakhir, perajin mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. "Bahan baku buatan kami ini ternyata bisa tahan dalam pembakaran di atas 900 derajat celcius, bahkan sampai 1.200 derajat," kata salah seorang perajin lokal, Ventry Marti Pinara.

1. Produk dengan bahan baku racikan hasilnya lebih berkualitas

kerajinan tangan Purwakarta Keramik Plered (instagram.com/rismanwijayakeramik93)

Dibandingkan dengan produk yang dibuat dengan tanah liat biasa, produk yang menggunakan bahan racikan itu dinilai lebih berkualitas. Produk dengan tingkat pembakaran bersuhu setinggi itu dinilai sesuai dengan permintaan pasar ekspor.

"Hasilnya lebih kokoh, permukaannya juga lebih halus dibandingkan produk gerabah yang biasa," kata Ventry. Namun, hasil uji coba para perajin masih membutuhkan penelitian lebih lanjut sehingga diperlukan dukungan dari pemerintah daerah setempat.

2. Tanah berkualitas di Plered semakin berkurang karena terus diambil

Ilustrasi seseorang sedang membuat gerabah (Pexels.com/Gustavo Fring)

Para perajin di sana mengaku kerap mendapatkan keluhan dari pembeli mengenai produk gerabah yang mudah pecah. Ventry menilai kualitas bahan baku menjadi faktor utama dibandingkan cara pembuatan dan lainnya.

"Kualitas tanah di wilayah Plered sudah mulai turun dan ketersediaan (tanah berkualitas) juga semakin sedikit. Bayangkan saja, (tanah) diambil puluhan tahun, pasti akan semakin berkurang," tutur Ventry saat ditemui beberapa waktu lalu.

3. Jumlah perajin keramik di Plered semakin berkurang

Salah satu perajin gerabah Kasongan Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengembangan Sentra Keramik Kabupaten Purwakarta, Mumun Maemunah juga menyoroti permasalahan sumber daya manusia. Menurutnya, perajin keramik di pusat industri keramik Plered terus berkurang jumlahnya.

"Kendalanya di Sumber Daya Manusia yang sudah pada tua. Hampir tidak ada regenerasi karena (generasi muda) lebih pilih kerja di pabrik," tutur Mumun saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

Menurut pendataannya, jumlah perajin keramik di Purwakarta saat ini mencapai total 846 orang. Mereka rata-rata diketahui berusia lebih dari 50 tahun, dan hanya sebagian kecil yang berusia di bawah itu.

Baca Juga: 10 Desain Perabot Keramik yang Unik dan Biodegradable

Baca Juga: Akibat Gak Fokus Bikin Kesel, 10 Potret Salah Pasang Keramik

Baca Juga: 10 Cara Membersihkan Alat Dapur Bahan Keramik Jadi Mengilap

Berita Terkini Lainnya