TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sedimentasi Berpotensi Kurangi Umur Waduk Juanda hingga 60 Tahun Lagi

TCCF dan Yayasan FIELD inisiasi pembuatan 845 sumur resapan

Investor.id

Purwakarta, IDN Times - Sedimentasi beresiko menyebabkan daya tampung air di Waduk Juanda Kabupaten Purwakarta semakin berkurang. Salah satu cara mengurangi dampak sedimentasi itu adalah dengan menambah resapan air ke dalam tanah melalui sumur resapan.

Pengamat Hidrologi, Asep AS Mulyana memperkirakan umur bendungan tersebut hanya sampai 60-70 tahun apabila masalah sedimentasi tidak segera diatasi. Padahal, sesuai rencana awal yang ia ketahui, operasional Waduk Juanda bisa mencapai 150 tahun ke depan.

“Air hujan yang mengalir di permukaan tanah menyebabkan Sungai Citarum lebih keruh dan itu akan menambah potensi sedimentasi di Waduk Juanda. Berbeda jika airnya masuk ke dalam tanah itu keluarnya lebih jernih,” kata Asep dalam Konferensi Pers Virtual The Coca-Cola Foundation, Selasa (29/3/2022).

1. Sekitar 11-15 Persen mata air di Pulau Jawa kekeringan

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Alih fungsi lahan diduga menyebabkan area resapan air tanah berkurang di sekitar kawasan Waduk Juanda. Akibat air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah, persediaan air tanah untuk keperluan masyarakat tidak terisi ulang bahkan hingga kering.

Kondisi tersebut menurut Asep juga mengancam keberlangsungan mata air khususnya di Pulau Jawa. Menurut data yang ia peroleh, sekitar 45-60 persen mata air di Pulau Jawa saat ini mulai mengalami penurunan debit. “Bahkan, sudah ada sekitar 11-15 persen mata air yang kering,” katanya saat dihubungi seusai acara.

Apabila permasalahan itu tidak segera diatasi, Asep meyakini jumlah mata air akan terus berkurang sebanyak 11-15 persen lagi. Terlebih, sudah banyak mata air yang kondisinya memprihatinkan berdasarkan pengamatannya ke berbagai lokasi.

2. TCCF bersama Yayasan FIELD buat Program Sumur Resapan

Dok TCCF

Asep menyimpulkan, permasalahan utama dari sedimentasi di sungai dan penurunan debit mata air adalah area resapan air yang terus berkurang. Karena itu, ia mendukung program Menabung Air di Sumur Resapan yang digagas TCCF bersama Yayasan FIELD.

“Selain menambah persediaan air tanah, sumur resapan juga efektif mengurangi banjir saat terjadi hujan lebat karena air hujan masuk 100 persen,” kata Asep. Ia meyakinkan, pembuatan sumur resapan itu relatif mudah dan murah, namun dampaknya sangat besar dan instan bagi kelestarian lingkungan.

3. Sumur resapan tingkatkan air tanah hingga 30 persen

Ilustrasi sumur. (myvisiticeland.is)

Dalam konferensi pers tersebut, pihak TCCF menyatakan telah memberi pendanaan sebesar lebih dari Rp 3,2 Miliar kepada Yayasan FIELD. Dana tersebut digunakan untuk inisiatif pembangunan sumur resapan di wilayah sekitar Waduk Juanda atau Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta,

Direktur Eksekutif Yayasan FIELD, Heru Setyoko mengklaim telah membuat 854 sumur resapan di delapan desa dari dua kecamatan sejak 2021 hingga Maret 2022. Delapan desa yang dimaksud ialah Desa Tajursindang, Sindanglaya, Panyindangan, Batutumpang, Tegalwaru, Tegalsari, Sukahaji dan Warungjeruk.

Ia menyebutkan jumlah air yang masuk ke tanah melalui sumur resapan tersebut mencapai 6.832.000 liter dalam setiap kali hujan “Berdasarkan penelitian, program sumur resapan dapat meningkatkan jumlah debit air tanah sebesar 30 persen dalam waktu 1-2 tahun,” kata Heru.

Berita Terkini Lainnya