TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab Purwakarta Antisipasi Kepulangan PMI Jelang Lebaran 2021

Pendataan PMI difokuskan di tujuh kecamatan di Purwakarta

Ilustrasi pekerja migran Indonesia. (ANTARA FOTO)

Purwakarta, IDN Times - Selain pemudik dari luar daerah, Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga mengantisipasi kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri pada Lebaran 2021. Hal itu untuk mengantisipasi penularan COVID-19.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengakui lebaran jadi momentum kepulangan para PMI dari luar negeri. Karena itu, ia mengintruksikan jajarannya untuk mengantisipasi mereka sejak dini.

1. Kepala desa dan camat mendata PMI di lingkungannya

IDN Times/Cije Khalifatullah

Menurut Anne, penularan COVID-19 di Purwakarta belum terkendali secara maksimal hingga saat ini. Kondisi itu dikhawatirkan makin diperparah dengan kedatangan para pemudik dan PMI.

"Kami sudah instruksikan semua kepala desa dan camat untuk melakukan pendataaan warga PMI yang kembali ke Purwakarta. Serta, menyiapkan ruang isolasi mandiri," tutur Anne, Selasa (4/5/2021).

2. Tujuh kecamatan di Purwakarta jadi kantung PMI

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia. IDN Times/.istimewa

Pendataan itu difokuskan di wilayah yang menjadi kantung PMI di Purwakarta. Anne menyebutkan, ada tujuh dari 17 kecamatan yang warganya banyak menjadi PMI di luar negeri seperti di Asia Tenggara, Asia hingga Timur Tengah.

Ketujuh kecamatan yang dimaksud ialah Kecamatan Sukasari, Tegalwaru, Darangdan, Bojong, Wanayasa, Maniis dan Plered. Meskipun demikian, ia tak menutup kemungkinan ada warga di kecamatan lain yang bekerja di luar negeri.

Namun, Anne tidak bisa menyebutkan jumlah pasti dari PMI dari Purwakarta karena tak semua warga terdaftar berangkat dari daerahnya. "Ada juga melalui pendaftaran dari daerah tetangga. Jadi, di dinas kitanya tak terdaftar, tapi warga itu kembali dari timur tengah dan Malaysia," katanya.

3. Pemudik dan PMI dikarantina di lokasi tujuan

ilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Anne juga mengintruksikan agar pemudik dan PMI yang terlanjur tiba di kampung halamannya untuk dikarantina di tempat khusus. Prosedur tersebut dilakukan guna mengurangi resiko penyebaran COVID-19 dari para pendatang.

"Ketika ada PMI yang pulang, warga itu akan dimintai keterangan apakah dia sudah diperiksa di bandara, sudah mendapat pemeriksaan swab antigen, sudah diisolasi mandiri di Wisma Atlet atau belum," kata Anne menjelaskan.

Begitu juga bagi para pemudik, bupati juga meminta mereka dikarantina. Sesuai surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mereka bisa menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan yang ketat dari petugas.

Berita Terkini Lainnya