Lokalisasi Purwakarta Ditutup, Kisah Hijrah Mucikari dan Bandar Miras
Bertaubat malah dapat ujian berat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Kawasan sekitar Tajug Gede Cilodong Kabupaten Purwakarta awalnya merupakan lokalisasi prostitusi. Setelah sempat dibubarkan beberapa tahun lalu, kini pemerintah daerah setempat memastikan tak ada lagi aktivitas bisnis prostitusi di sana.
Bisnis prostitusi diketahui sudah lama beroperasi di Cilodong. Para pekerja seks komersial ditawarkan ke sejumlah warung remang-remang berupa bangunan semi permanen yang dikelola oleh mucikari.
Setelah resmi ditutup, tak banyak yang tahu ke mana mereka berpindah. Ada yang meyakini bisnis prostitusi itu berubah bentuk menjadi daring, ada pula mantan PSK dan mucikari yang kedapatan hijrah dan beralih profesi.
1. Diberi bantuan oleh Dedi Mulyadi yang dulu menggusur tempat prostitusinya
Hijrah juga menjadi pilihan salah seorang pelaku bisnis prostitusi yang bertugas sebagai mucikari bernama Yani. Ia kini berprofesi sebagai pedagang dan masuk dalam kepengurusan Majlis Taklim.
Kisah Yani terungkap saat Anggota DPR RI Dedi Mulyadi membagikan kebutuhan bahan pokok ke wilayah Cilodong beberapa waktu lalu. Bantuan itu diberikan kepada masyarakat yang dahulu terkena penggusuran warung remang-remang.
Saat penggusuran tersebut, Dedi Mulyadi memang masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Para pemilik tempat prostitusi itu sekarang tinggal di pemukiman sekitar Tajug Gede Cilodong.
"Dulu kita gusur, sekarang kita lihat itu orang-orang yang dibubarkan berubah atau tidak. Kalau sekadar membongkar tempat prostitusi tapi manusianya tidak berubah jadi lebih baik enggak ada artinya,” kata Dedi.