Imunisasi Kurang Maksimal, Purwakarta Tak Lagi Bebas Campak
Suspek campak mencapai 100 kasus lebih pada 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Kasus terduga (suspek) penyakit campak yang di Kabupaten Purwakarta mencapai lebih dari 100 kasus selama 2022. Padahal, penyebaran penyakit tersebut sempat diklaim nol kasus atau tak terjadi sama sekali pada 2018.
“Kenaikan suspek campak untuk tahun 2022 itu 135 kasus. Kami sempat tidak ada kasus campak di 2018,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi, Selasa (31/1/2023).
Selama ini, Eva mengklaim dinasnya sudah maksimal menjalankan imunisasi measles dan rubella (MR) untuk mencegah penyebaran campak. Selain itu, penanganan kasus suspek campak juga, ia memastikan tidak ada pasien yang sampai meninggal dunia.
1. Program imunisasi terhambat selama pandemik COVID-19
Menurutnya, penyakit campak sangat bergantung kepada program imunisasi yang biasa dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Namun, kegiatan rutin tersebut diakui sempat terhenti selama 2019-2021 akibat pembatasan sosial seiring dengan pandemik COVID-19.
“Sehingga, di sini terjadi gap atau jarak imunisasi, jadi banyak anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi campak sehingga terjadi kenaikannya sekarang,” tutur Eva yang ditemui di Kantor Dinkes Purwakarta.
Baca Juga: Masih Remaja, Geng Motor di Purwakarta Aniaya Warga hingga Tewas
Baca Juga: Keterbukaan Informasi Publik di Purwakarta Perlu Diperbaiki
Baca Juga: Potensi Ekonomi, Wisata Religi Purwakarta Perlu Penataan