Libur Nataru, Satgas Prediksi Kasus COVID-19 Naik 430 Persen

Selalu ingat jika pandemi belum usai!

Bandung, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 memprediksi adanya lonjakan kasus COVID-19 sebesar 430 persen pada hari libur natal dan tahun baru 2021. Menurut Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi, lonjakan kasus tersebut diprediksi akan bertahan hingga Maret 2022.

Menurutnya, lonjakan yang menjadi momok masyarakat itu bisa terjadi jika masyarakat memang lengah menerapkan protokol kesehatan. Tak hanya itu, lonjakan kasus pun bisa terjadi bila upaya 3 T (tracing, testing, dan treatment) melemah.

"Upaya terbaik adalah dukungan masyarakat. Jangan berhalusinasi dulu, terus patuhi protokol kesehatan, pandemi belum berlalu," kata dia, dalam webinar Katadata x Google News Initiative Jangan Halu, Pandemi Belum Berlalu, Senin (22/11/2021).

1. Indonesia berpotensi menghindari lonjakan kasus

Libur Nataru, Satgas Prediksi Kasus COVID-19 Naik 430 PersenIlustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Sonny mengatakan, prediksi lonjakan itu bisa dihalau jika masyarakat ikut berupaya mencegah penyebaran COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Hal itu bukan tidak mungkin dilakukan, “sebab Indonesia sudah terbukti berhasil menurunkan kasus dengan cukup cepat dalam dua setengah bulan terakhir,” ujarnya.

Bagaimana tidak, menurut catatan, dari kasus harian lebih dari 56 ribu, di 15 Juli 2021 angka tersebut turun menjadi 314 kasus.

2. Ada penurunan tingkat kepatuhan protokol kesehatan sepekan lalu

Libur Nataru, Satgas Prediksi Kasus COVID-19 Naik 430 PersenIlustrasi cuci tangan. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Tidak cuma itu, masih menurut Sonny, skor kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M setiap pekannya cenderung stabil sejak akhir September 2022. Namun selanjutnya, sejak awal November 2021, ditemukan skor kepatuhan tersebut sedikit turun.

Data 16 November 2021-21 November 2021 menunjukkan tingkat kepatuhan protokol kesehatan masyarakat terhadap cuci tangan adalah 7,91, menjaga jarak 7,87, dan memakai masker adalah 7,86.

Namun di sisi lain, data 26 Oktober 2021-1 November 2021 menunjukkan tingkat kepatuhan mencuci tangan adalah 8,25. Kemudian, menjaga jarak 8,08, dan memakai masker 8,25.

"Seminggu lalu sempat terjadi penurunan sehingga kita berupaya mendorong kepatuhan protokol kesehatan melalui berbagai cara. Di antaranya seperti bina perubahan perilaku, menggandeng public figure, hingga menggunakan sosmed secara masif," tutur dia.

3. Jika memang kasus melonjak, masyarakat akan diminta stay at home

Libur Nataru, Satgas Prediksi Kasus COVID-19 Naik 430 PersenIlustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane, juga mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dan terbuai dengan penurunan kasus COVID-19 saat ini.

Dia meminta masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan tak mengabaikan 3M, sebab COVID-19 belum usai dan masih menjadi perhatian semua pihak.

"Jangan sampai penerapan 3M mengikuti naik turunnya kasus," katanya. Masdalina juga menyarankan kepada semua pihak agar tidak perlu membuat inovasi-inovasi yang bukan merupakan standar pengendalian COVID-19 secara global.

Menurut dia, apabila kembali terjadi peningkatan kasus COVID-19, upaya satu komando 'Stay at Home' menjadi sangat penting. "Stay at home dua kali masa inkubasi terpanjang, tapi benar-benar stay at home, bukan sekadar narasi saja," kata dia.

Baca Juga: PPKM Level 3 Saat Nataru Akan Berdampak ke Sektor Pariwisata

Baca Juga: Cegah Gelombang 3 COVID-19, Pemerintah Siapkan Aturan Libur Nataru 

Baca Juga: ASN Hingga Karyawan Swasta Akan Dilarang Ambil Cuti Saat Libur Nataru

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya