Demi Masa Depan Bisnis, Perusahaan Harus Fokus Keselamatan Kerja

Karena pandemi, keselamatan kerja makin penting buat dibahas

Bandung, IDN Times - Pandemi COVID-19 membuat terciptanya lapangan kerja menjadi isu yang sangat mendesak. Kesinambungan bisnis dan keselamatan di tempat kerja juga dinilai sangat penting, guna menciptakan ketahanan bisnis dalam jangka panjang.

Direktur Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto mengatakan, adaptasi dalam bisnis di masa pandemi COVID-19 menjadi sangat penting.

Para pelaku bisnis dinilai perlu mengambil langkah aktif, di antaranya dengan melakukan identifikasi tantangan dalam menghadapi krisis yang terjadi saat ini, juga identifikasi kekuatan yang bisa dilakukan di masa pemulihan COVID-19.

"Pemerintah juga memainkan peranan penting. Tidak hanya menjawab krisis, tapi juga membuat landasan perbaikan di masa yang akan datang, khususnya mengenai kesehatan dan keselamatan kerja,” kata Miyamoto, dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis (14/10/2021).

1. Keselamatan kerja bukan hanya tantangan bagi pemerintah Indonesia

Demi Masa Depan Bisnis, Perusahaan Harus Fokus Keselamatan KerjaANTARA FOTO/Humas Pemkot Bogor

Kesehatan juga keselamatan kerja sebenarnya telah tertuang dalam beberapa regulasi di Indonesia, salah satunya ialah PP No. 5 Tahun 2021. Regulasi itu mengatur tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

“Kemampuan untuk menilai risiko bagi perusahaan penting untuk menavigasi strategi bisnis, terutama dalam masa pandemi ini,” ujar Miyamoto.

Namun, tak bisa ditampik jika keselematan kerja merupakan salah satu tantangan yang terbilang sulit untuk dipecahkan, terutama bagi pemerintah. Seperti yang dibilang oleh Minister for Economic and Development Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui.

Usui bilang, keselamatan di tempat kerja menjadi suatu tantangan tersendiri di banyak negara, termasuk bagi negaranya: Jepang. Maka dari itu ia menilai, cara-cara baru dalam bekerja dan meningkatkan pentingnya kesehatan serta keselamatan di tengah pandemi COVID-19, agar dapat mendorong perekonomian negara.

"Seperti melakukan verifikasi bisnis secara hybrid. Kemudian, melakukan pemasaran secara daring," ujarnya.

2. Mengapa kesehatan dan keselamatan kerja bisa pengaruhi masa depan perusahaan?

Demi Masa Depan Bisnis, Perusahaan Harus Fokus Keselamatan KerjaIlustrasi Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto, dalam rilis yang sama menyarankan para pelaku bisnis untuk membangun sistem kerja yang lebih aman. Menurutnya, kesehatan dan keselamatan pekerja menjadi kunci dari produktivitas di masa depan.

"Karena apa? Kalau misalnya selama pandemi ini tenaga kerja merasa tidak aman, tidak sehat untuk WFO (work from office), atau untuk pergi ke  tempat kerja, ini bisa mempengaruhi mood. Bisa terpengaruh juga produktivitas dan inovasi-inovasi," kata Teguh.

Di Indonesia sendiri, ia mengungkapkan jika para pekerja di bidang manufaktur selama ini kurang mendapat perhatian. Maka itu, ia berharap ada komitmen kuat dari pelaku bisnis hingga tenaga kerja itu sendiri, terkait dengan protokol kesehatan dan keselamatan kerja.

Tak hanya itu, ia juga meminta pemerintah pusat maupun daerah untuk membentuk suatu pedoman terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi.

3. Survei: banyak pekerja yang mau WFO asal…

Demi Masa Depan Bisnis, Perusahaan Harus Fokus Keselamatan KerjaIlustrasi Ruang Kantor (IDN Times/Besse Fadhilah)

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), lebih dari 35 persen responden saat ini bekerja dengan sistem WFO dan WFH secara bergantian. Hanya 23,6 persen responden yang saat ini bekerja di rumah sepenuhnya.

Umumnya sistem kerja selama pandemi sudah menerapkan aturan 5M atau dengan protokol kesehatan ketat saat WFO. Hanya 15,5 persen responden yang melakukan penambahan produk, dan layanan serta mulai memperluas pasar (diversifikasi usaha).

Dalam data yang sama, terungkap jika responden juga bersedia untuk kembali kerja di kantor apabila perusahaan menyiapkan masker, hand sanitizer dan vitamin untuk karyawan. Lebih dari 60 persen responden juga menyatakan perusahaan harus memberikan vaksinasi kepada karyawan.

Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi, Heldy Satrya Putera, menerangkan bahwa pada 2021 pihaknya mendorong investasi di sektor prioritas yang memiliki nilai tambah.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah juga sedang memaksimalkan sistem perizinan melalui OSS (Online Single Submission) yang merupakan implementasi dari UU Cipta Kerja.

"Sebetulnya dilihat dari sisi kesehatan kemudian keamanan juga dan lingkungan hidup, kita terus mengevaluasi kira-kira mana dari kegiatan usaha yang berisiko. Jadi koordinasi akan selalu dilakukan, untuk terus kita evaluasi dan sesuaikan dengan kebutuhan yang ada," katanya.

4. J Trust dan Bukalapak klaim telah fokus pada keselamatan kerja

Demi Masa Depan Bisnis, Perusahaan Harus Fokus Keselamatan Kerjainstagram.com/bukalapak

Sementara itu, Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai mengatakan, selama pandemi perusahaannya selalu mengimbangi antara pendidikan dan kesehatan para pekerja, yang saat ini berjumlah sekitar seribu orang.

"Bank bersentuhan dengan banyak bidang. Jadi, bisa dibilang karyawan kami harus punya knowledge yang mumpuni, supaya mereka bisa praktikan pengetahuan yang sudah dipelajari di bidang kerja masing-masing," ungkapnya.

Guna memastikan keberlanjutan bisnis, VP Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan jika perusahaannya juga melakukan berbagai hal, salah satunya mendorong pemain-pemain lokal terus tumbuh dan berkembang.

"Salah satunya tingkatkan pemahaman mereka terhadap digital literasi di Indonesia. Kita melakukan on going educational training kepada para pelapor dan mitra. Selain itu juga kita juga memberikan insentif insentif baru yang yang kami harapkan juga dapat membantu agar para UMKM dapat terbaik di masa pandemi," kata Siti.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Rancang Alat Keselamatan Pekerja Konstruksi 

Baca Juga: Guru Besar UAI Sebut PPKM Darurat untuk Keselamatan Bersama 

Baca Juga: Sudah Ada Partai Buruh, Apakah Buruh Tetap Turun ke Jalan untuk Demo? 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya