Smart City Terganjal Biaya, Pemerintah Harus Gandeng Swasta
Konsep PPP jadi salah satu solusinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Hampir sebagian negara terkendala masalah biaya dalam pengembangan infrastruktur untuk konsep smart city atau kota pintar. Padahal, pengembangan konsep tata kota yang cocok untuk era 4.0 ini ini terbilang mendesak, karena terbukti dapat meningkatkan manajemen perkotaan.
Kendala keuangan kerap kali menjadi alasan dari lambatnya perkembangan kota pintar di berbagai negara. Di sisi lain, konsep ini pun terbilang rumit karena melibatkan banyak stakeholders termasuk otoritas kota, penduduk, organisasi swasta dan nirlaba dengan beragam minat dan kebutuhan.
Hal tersebut yang menjadi pembahasan menarik pada serial seminar Goesmart ke-10 dengan tema “Improving The Mechanism of Public-Private Partnership for Smart City Development”. Seminar yang digelar oleh Smart City and Community Innovation Center ITB ini merupakan agenda terakhir dari rangkaian acara Task Force 2 T20, sebagai penutup dari Goesmart Series 2022.
Syahdan, bagaimana seharusnya pemerintah melangkah dalam mempercepat penerapan kota pintar meski ada kendala anggaran yang menghantui?
1. Pemerintah dinilai harus libatkan swasta
Kepala SCCIC ITB, Prof. Suhono Harso Supangkat, menjelaskan bahwa agenda ini dilaksanakan sejalan dengan tujuan dari Task Force 2 T20 yaitu bertanggung jawab untuk digitalisasi agenda T20 dalam berbagai sektor.
Ia mengatakan bahwa smart city bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi pelayanan, data, digital, manajemen, dan lain-lain. Maka, untuk mengatasi masalah pembiayaan, pemerintah harus mulai melibatkan sektor swasta dalam pengembangan dan percobaan yang dikenal sebagai public-private partnership (PPP) .
“PPP adalah bentuk kesepakatan antara sektor publik dan swasta untuk mencapai tujuan bersama dengan aplikasi dan ketentuan yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing” kata Suhono, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (3/9/2022).
Baca Juga: Kepala Otorita IKN Berharap Masyarakat Ikut Urun Rembuk Biayai IKN
Baca Juga: T-20: Smart City-Living Lab Jadi Solusi Tingkatkan Kualitas Hidup