Emisi Meningkat Pasca-Pandemik, Pelestarian Hutan Harus Jadi Prioritas
Kadar emisi sempat menurut selama pandemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kawasan hutan merupakan area penting yang memiliki banyak manfaat. Tidak hanya bermanfaat secara ekologi, hutan pun memiliki nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitarnya.
Itu hanyalah sederet manfaat kehadiran hutan di sekitar kita. Di sisi lain, hutan pun berperan untuk menyangga biodiversitas serta memperbaiki kualitas air dan udara, juga meredam kenaikan gas rumah kaca yang menjadi pemicu perubahan iklim.
Pelestarian hutan menjadi pembahasan yang menarik, terutama jika dikaitkan dengan masa setelah pandemik COVID-19. Momentum tersebut berperan penting, pasalnya di masa pandemik COVID-19 di mana masyarakat lebih sedikit menggunakan kendaraan, kadar emisi di lingkungan kita mengalami penurunan.
Menurut Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam, kadar emisi di udara kita berpotensi kembali meningkat di masa setelah pandemik, seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dengan kendaraan.
Maka itu, menurutnya segala pihak pemegang regulasi mesti mengantisipasi potensi tersebut. "Oleh karena itu kita mulai membicarakan skema net zero emision, ini menjadi tantangan. Masalah ini tidak bisa lagi ditangani business as usual," ujar Medrilzam dalam webinar Earth Day Forum 2020, Rabu (21/4/2021).
1. Semangat penurunan kadar emisi tercatat pada RPJMN 2020-2024
Menurut Medrilzam, pemerintah telah memiliki fokus terhadap penurunan kadar emisi, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Di dalam RPJMN, kata dia, terdapat susunan prioritas nasional terkait perubahan iklim, lingkungan hidup, dan ketahahan nasional.
“Arah pembangunan seperti apa, isu perubahan iklim harus diantisipasi betul, karena dampaknya besar. Pemerintah sudah sangat aware bujetnya sudah ada dan rencana implementasinya,” ujar dia.
Oleh sebab itu, di dalam target pembangunan, ia berharap adanya keseimbangan antara tujuan pembangunan ekonomi dan prioritas pembangunan rendah karbon. Namun di sisi lain Medrilzam pun sadar bahwa pemerintah tak mungkin sendirian dalam melangsungkan rencana tersebut.
“Sebenarnya ada beberapa program stimulus yang sedang disiapkan di bidang energi, perkebunan, dan sebagainya. Selain berupaya menekan emisi tapi juga mendorong masyarakat dan dunia usaha bergerak dengan skema insentif ini, dan menerapkan energi terbarukan sehingga bisa mengisi satu sama lain,” kata Medrilzam.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Sekitar Gunung Table, Ratusan Orang Dievakuasi
Baca Juga: Indonesia Rawan Kebakaran Hutan, 5 Istilah Ini Perlu Kamu Tahu
Baca Juga: 15 Potret Flora dan Fauna di Amazon, Hutan Hujan Terbesar di Dunia