Ekowisata Kalibiru: Bukti Inisiatif Daerah yang Menuai Pujian
Pelestarian alam dan keuntungan dapat berjalan bersama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wisata Alam Kalibiru yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu titik pariwisata andalan di Indonesia. Uniknya, lokasi ini punya story telling yang mencuri perhatian: menyulap hutan yang semula gundul akibat pembalakan liar menjadi rimbun dan lestari.
Nyatanya tak hanya itu. Ekowisata di Kawasan Hutan Menoreh Barat yang juga terletak di sana, telah berhasil menyejahterakan masyarakat di sekitarnya.
Kalibiru sendiri sebenarnya sudah beroperasi sejak 2009 dan dikelola oleh Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Mandiri program Perhutanan Sosial. Wisata alam ini terbentuk berkat kolaborasi seluruh pihak dari masyarakat setempat, pemerintah daerah dan pusat, hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Pada 2016, pengunjung Kalibiru mengalami lonjakan hingga 82 persen, utamanya setelah diganjar penghargaan Wana Lestari pada 2014. Seiring berjalannya waktu, pada 2018, omzet Kalibiru mencapai Rp7,2 miliar.
Dalam webinar bertajuk “Ecotourism for Forest Conservation and Social Welfare” yang digelar pada Senin (25/10/2021), Ketua Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Mandiri Kulonprogo, Parjan, menjelaskan banyak masyarakat yang sebelumnya bekerja di luar negeri dan luar kota, kini pulang ke kampung halaman untuk mengelola Wisata Alam Kalibiru.
1. Membangun ekowisata bukan urusan mudah
Sebelum benar-benar menjadi destinasi wisata pilihan, Parjan bercerita bahwa ia dan kelompoknya banyak menemui tantangan.
Sebelumnya, kawasan tersebut adalah kawasan hutan produksi yang menjadi tempat masyarakat menanam pohon dan tumbuhan lainnya. Lalu, karena beralih menjadi hutan lindung, Parjan dan kelompoknya mencari jalan keluar untuk tetap memanfaatkan hutan tanpa merusaknya.
“Waktu mengarah ke jasa lingkungan yaitu pembuatan ekowisata. Banyak yang tidak setuju karena takut tidak bisa merambah lagi. Lalu ada pendekatan dari pemerintah dan LSM yang turut mendukung untuk mengarah ke sana,” kata Parjan, dalam webinar tersebut.
Tak hanya membantu meyakinkan masyarakat, pemerintah daerah dan LSM pun berkolaborasi dengan HKm Mandiri untuk memperkuat kelembagaan Wisata Alam Kalibiru.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Bukit di Yogyakarta, Sejuk dan Menenangkan Hati!
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Hutan Pinus di Yogyakarta, Pesona Alamnya Epic
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Paling Populer di Binjai yang Wajib Kamu Kunjungi