77 Persen Perusahaan Indonesia Sepakat dengan Kesetaraan Gender
Tapi kesetaraan gender perlu lebih dari sekadar komitmen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Semakin hari berbagai perusahaan di Indonesia semakin sadar untuk mendukung nilai-nilai kesetaraan gender di tempat kerja. Direktur Indonesian Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita, mengatakan jika pelaporan perusahaan terkait praktik kesetaraan gender semakin meningkat.
Menurut dia, survei KPMG menunjukkan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs) telah beresonansi kuat dengan bisnis sejak diluncurkan pada tahun 2015. Selain itu, pengaruhnya terhadap pelaporan telah meningkat secara signifikan antara 2017 dan 2020.
“Tekanan yang lebih besar pada perusahaan dari pemangku kepentingan, termasuk investor, dan peer, untuk lebih transparan dalam masalah seperti dampak rantai pasokan, standar tenaga kerja, dan keberagaman termasuk gender mungkin telah memengaruhi lompatan pelaporan ini,” ujar Maya, dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat (27/8/2021).
KPMG sendiri telah meluncurkan survey mengenai sustainability reporting sejak tahun 1993. Survei ini memberikan pandangan mendetail tentang tren global dalam pelaporan keberlanjutan dan menawarkan wawasan bagi para pemimpin bisnis, dewan perusahaan, dan profesional keberlanjutan.
Lebih daripada itu, Maya menduga jika saat ini lebih banyak perusahaan yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang SDGs, “dan merasa lebih nyaman dalam menanganinya dalam pelaporan keberlanjutan mereka,” katanya.
1. Kesetaraan gender pengaruhi pemasukan perusahaan
Berdasarkan laporan Pipeline: Equity for All Report 2019, setiap 10 persen peningkatkan kesetaraan gender di tempat kerja, pemasukan perusahaan meningkat 1-2 persen. Studi tersebut dilakukan terhadap 4.161 perusahaan di 29 negara.
Selain itu, laporan McKinsey & Company: Diversity Wins Report 2020 juga menyebut perusaahan yang menerapkan kesetaraan gender dalam jajaran manajemen mempunyai kinerja keuangan 28 persen lebih baik dibandingkan perusahaan lain.
Di Indonesia sendiri, kata Maya, sebanyak 77 persen perusahaan setuju dalam menerapkan gender diversity. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan perusahaan lain di Asia Pasifik.
“Memang sebagian besar adalah perusahaan global yang punya cabang di Indonesia. Namun kami berharap perusahaan tersebut bisa memberikan contoh kepada perusahaan lokal dalam menerapkan kesetaaan gender di tempat kerja,” ujarnya.
Baca Juga: Kecap ABC Teruskan Semangat Kesetaraan Gender di Dapur
Baca Juga: Kesetaraan Gender di RI Rendah, MPR Dorong Pengesahan RUU PKS
Baca Juga: 9 Artis Indonesia ini Berani Jujur Soal Identitas Gender, Blak-blakan!