8 Anak Meninggal Karena Difteri, Bermula dari Imbauan Tidak Vaksin
Dinkes sebut bahwa daerah tersebut minim penerima vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Delapan anak di Kabupaten Garut meninggal dunia karena kasus difteri. Banyaknya anak yang terjangkit karena mereka tidak ikut vaksinasi untuk menangkal penyakit itu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, Dinkes Jabar sedang melakukan penelitian untuk memastikan dari mana awal mula kasus ini terjadi. Menurutnya, salah satu persoalnnya karena anak-anak tersebut tidak mendapat vaksin difteri saat masih bayi.
"Karena ada dinamika sosial, ada tokoh masyarakat mengimbau tidak divaksin. Makanya kita edukasi bahwa vaksin anak-anak balita itu penting untuk menghindari hal seperti ini," kata dia, Selasa (28/2/2023).
1. Masyarakat harus ikut vaksinasi
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menegaskan vaksin difteri tidak melanggar norma agama. Dia meminta para tokoh agama di desa tidak memberikan fatwa atau larangan pada orangtua untuk memvaksin anaknya.
"Saya berharap masyarakat percaya sama kami dengan pemerintah, tidak ada keputusan pemerintah tidak baik untuk kemaslahatan, keputusan bidang kesehatan masyarakat pembangunan ataupun pendidikan," ujar Uu di Kejati Jabar, Senin (27/1/2023).
Baca Juga: Wagub Jabar Tegaskan Vaksin Difteri Tak Langgar Norma Agama
Baca Juga: 11 Kasus Suspek Difteri Ditemukan di 7 Kabupaten/Kota di Jabar