TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

T-20: Smart City-Living Lab Jadi Solusi Tingkatkan Kualitas Hidup

Smart city muncul sebagai sebuah solusi perkotaan

(Istimewa)

Bandung, IDN Times - Proses urbanisasi di abad ke-20 telah membawa banyak sekali pengaruh positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Seiring dengan itu, dampak negatif seperti permasalahan lingkungan, ekonomi, dan kesehatan juga muncul ke permukaan.

Co-Chair Think 20 (T20), Prof. Bambang Brojonegoro mengatakan bahwa semua dampak persoalan itu perlahan teratasi dengan berbagai macam solusi tatanan kota berkelanjutan, salah satunya smart city.

"Smart city muncul sebagai sebuah solusi yang bertujuan dalam peningkatan kualitas hidup tanpa mengabaikan prinsip-prinsip keberlanjutan," ujar Bambang, dalam webinar "Jaringan Smarter World Living lab Tingkatkan Kualitas Hidup," oleh SCCIC ITB, Rabu (1/5/2022).

1. Smart city-living lab merupakan solusi penataan perkotaan

pemkomedan.go.id

Dalam smart city, Bambang menjelaskan, terdapat konsep living lab yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang untuk mempertemukan pemerintah, penduduk, dan lembaga penelitian untuk berkolaborasi mengatasi masalah perkotaan yang muncul beberapa tahun terakhir.

"Seperti kemacetan lalu lintas, banjir, kebutuhan atas lingkungan yang hijau. Kedua konsep perkotaan yaitu smart city dan living lab hadil untuk menyelesaikan masalah perkotaan yang ada," ungkapnya.

2. living lab jawaban tantangan pembangunan saat ini

(Istimewa)

Di sisi lain, Prof. Suhono Supangkat, ketua SCCIC ITB, mengatakan bahwa pembangunan Smart-X di Indonesia seringkali menemui permasalahan tersendiri oleh inkonsistensi para pemangku kebijakan dalam implementasinya.

"Diksi Smart-X ini digunakan sebagai penyebutan untuk smartisasi yang diimplementasikan dalam berbagai hal seperti perkotaan, maritim, pedesaan, bahkan lingkup pendidikan seperti kampus," ujar Suhono.

Suhono menjelaskan, living lab merupakan sebuah konsep yang dikembangkan dalam menjawab tantangan dalam pembangunan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena konsep living lab melibatkan segala stakeholder yang ada.

3. Dikti mendukung upaya riset smart city

(Istimewa)

Di sisi lain Prof. Teuku Faisal Fathani selaku Plt. Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat juga mengatakan, Dikti sebetulnya telah meluncurkan berbagai program yang ditujukan sebagai payung penelitian dalam mendukung transformasi ke arah digitalisasi juga termasuk mendukung konsep smart city.

"Program-program tersebut salah satunya terwujud dengan pemberian pendanaan kepada beberapa proposal penelitian dalam mendukung lima prioritas riset nasional yaitu green economy, blue economy, transformasi digital, pariwisata, dan kemandirian di bidang kesehatan," katanya.

Baca Juga: Industri Farmasi Usung Konsep Green Pharmacy di Forum T20

Baca Juga: Baru Diluncurkan, Inilah 5 Spesifikasi Unggulan Tablet Nokia T20

Berita Terkini Lainnya