Ini Alasan Peneliti Pilih Vaksin Sinovac daripada Astrazeneca
Vaksin Sinovac sudah menjalani uji klinis beberapa negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ketua Tim Riset Vaksin Virus Corona (COVID-19) Kusnandi Rusmil akhirnya mengungkap alasan memilih menguji Vaksin Sinovac terlebih dahulu dibandingkan Vaksin Astrazeneca yang kini dikembangkan oleh Universitas Oxford.
Pria yang akrab dengan sapaan Kusnadi tersebut mengatakan, virus corona berasal dari Wuhan, China. Adapun Sinovac juga merupakan pabrikan vaksin asal Tiongkok. Sehingga secara geografis, kehadiran Vaksin Sinovac dinilai lebih pantas untuk diuji lebih dahulu.
"Untuk Vaksin Sinovac pada uji tahap fase satu dan fase duanya itu cukup baik hasilnya sehingga kita lebih pede lagi melakukan uji klinis," ujarnya dalam kegiatan Dies Natalis Universitas Padjadjaran, Jumat (11/9).
1. Vaksin Sinovac sudah melewati tahap I dan II
Dengan uji coba vaksin yang sudah dilakukan selama beberapa kali, Kusnadi mengakui hal tersebut menjadi salah satu dari beberapa faktor memilih untuk uji klinis Vaksin Sinovac terlebih dulu.
"Vaksin Astrazeneca bermasalah sebab berisi adenovirus dan virus corona yang belum dimatikan. Saat disuntikkan ke manusia, vaksin itu menimbulkan efek," ungkapnya.
Baca Juga: Pengujian Vaksin Sinovac Tetap Berlanjut saat Vaksin AstraZeneca Terhenti
Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksin Merah Putih vs Vaksin Sinovac