Apakah Makan Malam Setelah Jam 8 Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya

- Yang bikin gemuk bukan jam makannya, tapi surplus kaloriKenaikan berat badan terjadi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih besar daripada yang dibakar tubuh. Makan malam lewat jam 8 dengan porsi berlebihan dan makanan tidak sehat meningkatkan risiko ini.
- Makan terlalu larut bisa mengganggu pola tidur dan metabolismeMakan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memengaruhi kualitas istirahat dan hormon rasa lapar dan kenyang. Hal ini dapat memicu peningkatan berat badan melalui perubahan pola tidur dan hormon.
- Waktu makan malam ideal tergantung aktivitas dan kondisi tubuhTidak ada aturan baku bahwa makan mal
Bandung, IDN Times - Wacana tentang jam makan malam sering memicu perdebatan. Banyak orang percaya bahwa makan lewat pukul delapan malam dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Tidak sedikit pula yang akhirnya menerapkan aturan ketat untuk menghindari makan di malam hari agar tubuh tetap ideal.
Namun, apakah benar tubuh akan lebih mudah menimbun lemak hanya karena waktu makan? Atau ada faktor lain yang sebenarnya lebih menentukan? Untuk memahami hal ini, kita perlu melihat cara kerja metabolisme tubuh dan kebiasaan makan secara keseluruhan.
Faktanya, metabolisme manusia tidak serta-merta berhenti pada malam hari. Tubuh tetap bekerja memproses makanan, termasuk selama tidur. Artinya, waktu makan bukan satu-satunya penentu naik turunnya berat badan. Ada aspek lain yang lebih berpengaruh, mulai dari jumlah kalori, kualitas makanan, hingga pola hidup.
Lantas, bagaimana sebenarnya hubungan antara makan malam terlambat dan risiko penambahan berat badan? Berikut penjelasannya.
1. Yang bikin gemuk bukan jam makannya, tapi surplus kalori

Kenaikan berat badan pada dasarnya terjadi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih besar daripada yang dibakar tubuh. Jika makan malam lewat jam 8 dilakukan dengan porsi berlebihan, tinggi gula, atau tinggi lemak, peluang terjadinya surplus kalori memang lebih besar.
Banyak orang juga cenderung memilih makanan tidak sehat pada malam hari, seperti gorengan, kue, atau camilan manis. Pilihan inilah yang lebih berisiko menyebabkan peningkatan berat badan, bukan semata-mata karena jamnya.
2. Makan terlalu larut bisa mengganggu pola tidur dan metabolisme

Walau waktunya tidak langsung membuat gemuk, makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memengaruhi kualitas istirahat. Tidur yang terganggu dapat memicu ketidakseimbangan hormon seperti ghrelin dan leptin, yang berperan dalam rasa lapar dan kenyang.
Akibatnya, seseorang mungkin merasa lebih lapar keesokan harinya dan sulit mengontrol nafsu makan, yang lama-lama memicu peningkatan berat badan. Jadi, efeknya tidak langsung, tetapi melalui perubahan pola tidur dan hormon.
3. Waktu makan malam ideal tergantung aktivitas dan kondisi tubuh

Tidak ada aturan baku bahwa makan malam harus dilakukan sebelum pukul 20.00. Yang lebih penting adalah memberi jeda sekitar dua sampai tiga jam antara waktu makan terakhir dan tidur. Ini membantu tubuh mencerna makanan lebih optimal serta menjaga kualitas istirahat.
Bagi pekerja shift malam, pelajar yang belajar hingga larut, atau individu yang beraktivitas fisik pada malam hari, makan setelah jam 20.00 mungkin justru diperlukan. Yang terpenting adalah pengaturan porsi, jenis makanan, dan total kalori harian.
Secara keseluruhan, makan malam setelah jam 20.00 tidak otomatis bikin gemuk. Faktor utamanya tetap pada jumlah kalori, kualitas makanan, kualitas tidur, dan gaya hidup secara menyeluruh.
Selama kamu mengatur porsi, memilih makanan bernutrisi, dan menjaga ritme makan yang konsisten, makan malam lewat jam 20.00 tidak perlu menjadi hal yang ditakuti.
















