TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Resmi Dibentuk, DTI Ingin Gelar Pertandingan Tinju Internasional

Dewan Tinju Indonesia dipimpin oleh Milasari Kusumo

Ilustrasi tinju. ANTARA FOTO /INASGOC/Ari Bowo Sucipto/RAV/18

Bandung, IDN Times – Dewan Tinju Indonesia (DTI) atau sering juga disebut Indonesia Boxing Council, baru saja diresmikan pada Jumat (9/12/2022). Dewan ini digagas oleh sederet tokoh tinju nasional di mana mulanya terbentuk pada April 2022, meski ketika itu masih berstatus rekomendasi Kemenpora.

Setelah mendapat persetujuan dari Kemenpora pada 10 Oktober 2022, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyusulnya dengan menerbitkan keputusan pengesahan DTI.

Ketua Umum DTI, Milasari Kusumo Anggraini, mengatakan jika DTI hadir untuk bekerja sama dengan dengan organisasi tinju lain dengan misi yang sama, yakni kemajuan tinju Indonesia.

“Saya ucapkan syukur kepada Tuhan YME, pada hari ini kita bisa deklarasikan hadirnya Dewan Tinju Indonesia (DTI). Kami hadir untuk meramaikan dunia tinju Indonesia agar semakin bergairah lagi,” kata dia, sesaat setelah DTI diresmikan, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (10/12/2022).

1. Ingin berkontribusi pada kemajuan tinju Indonesia

Resmi Dibentuk, DTI Ingin Gelar Pertandingan Tinju Internasional (IDN Times/Istimewa)

Menurut Milasari, DTI lahir untuk saling melengkapi badan tinju yang sudah berdiri terlebih dahulu dengan tujuan yang sama. Semangat itu ialah memberikan kontribusi pada kemajuan tinju Indonesia di panggung internasional.

“Kami akan berusaha belajar terus dari teman-teman badan tinju yang sudah ada di Indonesia dan para insan tinju Indonesia,” kata Milasari.

Ia juga berharap kehadiran DTI dapat memancing promotor muda yang bisa bekerja sama. “Kami siap memberikan kualitas perangkat pertandingan tinju yang bagus supaya bisa lahir para petinju Indonesia yang bisa pentas di internasional,” tuturnya.

2. Menganalisa berbagai aspek di dunia tinju

ilustrasi olahraga tinju (pexels.com/cottonbro)

Ke depannya, setiap tiga bulan sekali, DTI akan menganalisa berbagai aspek demi perbaikan tinju di segala bidang.

Misalnya, kata Milasari, dengan melakukan berbagai penyegaran dan pelatihan baik wasit dan juri, concern terhadap masalah kesehatan dan keamanan petinju, supaya tidak ada lagi korban yang meninggal atau yang cacat.

“Kami berharap dukungan media dan masyarakat juga pemerintah,” ujar dia.

Baca Juga: Tinju Indonesia yang Belum Mati

Baca Juga: Saat Tinju Bergelora Lagi di Balai Sarbini

Berita Terkini Lainnya