Waspada Tipu Daya Arisan Bodong, Sering Sasar Emak-emak

02 Apr 2023, 16:05 WIB

ilustrasi penipuan (IDN Times/Sonya Michaella)

Bandung, IDN Times - Kasus arisan bodong masih kerap terjadi di sejumlah daerah. Emak-emak sering kali jadi sasaran empuk para pelaku arisan bodong.

Terbaru, penipuan ini terjadi di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Setidaknya ada 28 orang menjadi korban yang mayoritas adalah perempuan.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota menahan seorang perempuan berinisial LI yang diduga telah melakukan penipuan terhadap puluhan warga dengan modus investasi bodong.

"Tersangka LI masih dimintai keterangan terkait dugaan investasi bodong yang mengakibatkan kerugian korbannya mencapai sekitar Rp343 juta," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto dikutip dari ANTARA, Minggu (2/4/2023).

1. Kerugian korban ada yang mencapai puluhan juta

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut dia, kasus dugaan investasi bodong ini terungkap setelah puluhan emak-emak melapor ke Polres Sukabumi Kota yang mengaku telah menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh tersangka LI dengan modus investasi bodong.

Ia menyebut saat ini sebanyak 28 orang korban sudah melaporkan kerugian mereka akibat tertipu dengan investasi bodong yang bervariasi sekitar dari Rp6 juta hingga Rp26 juta, dengan didijanjikan mendapatkan keuntungan sebesar 5-15 persen dari dana yang diinvestasikan itu.

Dari informasi yang dihimpun bahwa kasus tersebut berawal dari kegiatan arisan 2021 yang diikuti oleh puluhan peserta yang mayoritas merupakan ibu-ibu, termasuk tersangka LI. Namun, dalam perjalanan waktu, tersangka menawarkan investasi kepada anggota arisan tersebut untuk ikut berinvestasi.

2. Tawarkan keuntungan yang menggiurkan

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, LI merekrut calon korbannya dengan mengajak kenalannya yang memasang status di media sosial WhatsApp menawarkan investasi yang keuntungannya cukup menggiurkan.

Tak berselang lama, LI berhasil merekrut puluhan member investasi bodong tersebut. Awalnya sebulan dua bulan tersangka membayarkan keuntungan yang dijanjikan, tetapi bulan berikutnya terjadi kemacetan pembayaran keuntungan.

3. Diduga korban arisan bodong masih akan bertambah

Pixabay/Sammy-Sander

Para korban yang menanyakan kondisi dana dan keuntungan yang diinvestasikannya itu, tersangka selalu banyak alasan dan akhirnya karena kesal, pada Jumat (31/3/2023). Puluhan member itu melaporkan kasus dugaan investasi bodong itu kepada pihak kepolisian.

"Kami masih mengembangkan kasus ini dan tidak menutup kemungkinan korbannya masih banyak, maka dari itu kepada warga yang merasa tertipu atau ikut dalam investasi bodong tersangka untuk segera melapor," ujarnya.