Stok Beras Pemerintah di Cirebon Aman, Bisa Tenang hingga Lebaran 2026

- Sumber stok dan pengelolaan
- Cadangan 160.000 ton beras dari pengadaan nasional, serapan hasil panen petani lokal, dan tambahan pasokan pusat
- Batas aman stok Cadangan Pangan Pemerintah untuk triwulan akhir dianggap optimal
- Penguatan serapan lokal dan percepatan perputaran stok di gudang strategis dilakukan
- Distribusi dan stabilitas harga
- Bulog Cirebon menyalurkan bantuan pangan beras ke keluarga penerima manfaat untuk menjaga pergerakan stok dinamis
- Pemerintah pusat menambah pasokan untuk mengantisipasi lon
Cirebon, IDN Times - Pemerintah memastikan cadangan beras untuk wilayah Cirebon, Kuningan, dan Majalengka berada pada level aman, mencapai 160.000 ton.
Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjaga stabilitas harga hingga periode Lebaran 2026.
Kepala Bulog Cirebon, Imam Mahdi, menyatakan ketersediaan beras saat ini memadai untuk menutup kebutuhan triwulan akhir tahun dan awal tahun depan.
“Penyaluran bantuan pangan dan operasi stabilisasi harga berjalan lancar. Volume stok yang ada memungkinkan intervensi pasar jika terjadi lonjakan harga,” kata Imam, Senin (17/11/2025).
1. Sumber stok dan pengelolaan

Total cadangan 160.000 ton berasal dari pengadaan nasional, serapan hasil panen petani lokal, dan tambahan pasokan dari pusat.
Strategi ini memastikan stok tidak menurun signifikan meski distribusi bantuan pangan dan operasi pasar terus berjalan.
Batas aman stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk triwulan akhir biasanya berada pada ratusan ribu ton. Angka saat ini dianggap optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tiga kabupaten/kota tersebut.
Bulog Cirebon juga melakukan penguatan serapan lokal dan percepatan perputaran stok di gudang strategis.
2. Distribusi dan stabilitas harga

Dalam beberapa bulan terakhir, Bulog Cirebon menyalurkan bantuan pangan beras ke keluarga penerima manfaat. Program ini menjaga pergerakan stok tetap dinamis.
Pemerintah pusat menambah pasokan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan pada akhir tahun dan awal tahun.
Bulog memantau perkembangan harga di pasar secara rutin. Jika terjadi kenaikan harga, pihaknya menyiapkan operasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui gelar pangan murah.
Program ini efektif menahan lonjakan harga saat musim tanam atau distribusi terganggu. “Intervensi pasar akan terus dilakukan. Stok kuat memberi ruang untuk menstabilkan harga di tingkat konsumen,” ujar Imam.
3. Cadangan untuk darurat dan kolaborasi distribusi

Cadangan beras juga diperuntukkan menghadapi kondisi darurat. Bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor menjadi perhatian pemerintah daerah. Stok beras akan digunakan sebagai sumber bantuan pangan cepat bagi warga terdampak.
Bulog Cirebon bekerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Pangan Nasional, dan jaringan ritel modern untuk mempercepat distribusi. Optimalisasi ini mencegah penumpukan di gudang dan memastikan kualitas beras sampai ke masyarakat.
Imam menekankan masyarakat dapat membeli beras secara normal karena pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan menjelang bulan puasa dan Lebaran.
“Yang utama adalah memastikan pasokan tetap mengalir lancar. Distribusi tepat sasaran dan kualitas beras terjaga,” pungkasnya.


















